KEDONGANAN,MENITINI.COM-Sampah kiriman laut yang menerjang pantai barat Kabupaten Badung tahun ini menunjukan peningkatan signifikan.
Dari pemantauan Dinas LHK Badung, volume sampah kiriman tahun ini naik sekitar 20 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sejak intens menepi di akhir bulan November 2024, total sebanyak 800 ton sampah telah diangkut petugas. Belum ditambah sampah yang masih dititipkan di STO sekitar 500 ton.
Puncak musim sampah kiriman diperkirakan terjadi pada bulan Januari hingga berakhir Maret 2025.
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 Dinas LHK Badung, AA Gde Dalem mengatakan, kondisi sampah kiriman laut tahun ini memang menunjukan geliat peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Sampah kiriman tahun ini megalami perulangan seperti tahun 2021 dengan kondisi cukup membludak. Padahal di tahun 2022 dsn tahun 2023 kondisi sampah kiriman cenderung menurun.
“Tahun ini musim sampah kiriman laut di pesisir barat Badung cukup banyak, mulai dari Pantai Mengening hingga Pecatu. Yang terbanyak masih kawasan Samigita,” terangnya Kamis (26/12).
Sejak tanggal 28 November hingga saat ini, total hampir 800 sampah kiriman dari seluruh zona pantai barat telah diangkut ke PDU Mengwi dan TPA Suwung.
Jumlah sampah terbanyak berasal dari Samigita sebanyak 500 ton. Sedangkan sampah yang masih dititipkan di masing-masing STO total jika diperkirakan 500 ton.
Melihat jumlah tersebut maka kondisi sampah kiriman tahun ini mengalami kenaikan sekitar 20 persen dibandingkan kondisi yang sama tahun lalu. Belum ditambah sampah organik di pesisir timur yang juga ikut menepi dan telah ditangani.
Peningkatan kondisi sampah kiriman diperkirakan masih akan terjadi seiring dengan musim hujan. Diperkirakan, puncak musim sampah kiriman laut akan terjadi pada Januari 2025 dan berakhir Maret 2025. Pihaknya mengerahkan sebanyak 800 orang personel dibantu Dinas PUPR, para pedagang dan pengelola obyek wisata.
Sedangkan alat berat yang dikerahkan berupa 13 unit, baik loader, exavator dan beach cleaner. Serta 42 unit truk pengangkut ditambah 2 unit armada baru berupa Crawler Carrier.
Terpisah, Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, Made Gede Dwipayana menerangkan bahwa sejak 10 hari lalu sampah kiriman berupa plastik mulai menepi di Pantai Kedonganan.
Hingga saat ini, sampah plastik yang telah ditangani ke STO Kedonganan berjumlah sekitar 100 ton. “Sisanya masih dalam proses penanganan,” imbuhnya. M-003