Mengalir Dukungan untuk Jerinx, Tanda Tangan Petisi Pembebasan Capai 15 Ribu

DENPASAR, MENITINI.COM –  Setelah ditahan penggebuk drum Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina alias Jerinx, Rabu (12/8), ribuan dukungan mengalir untuknya melalui media sosial. Dukungan itu diwujudkan melalui petisi daring pembebasan Jerinx yang muncul di laman change.org. Hingga Kamis (13/8) pukul 17.30 WITA petisi telah ditandatangani 51.130 warganet.

Petisi tersebut diinisiasi Persadha Nusantara (Perhimpunan Sanatana Dharma Nusantara), ormas besutan tokoh Bali, Gede Pasek Suardika. Persadha Nusantara ormas yang pernah menangani kasus ngaben Sudaji, Buleleng yang kini sudah clear.

Petisi ini menyerukan pembebasan Jerinx dari jeratan kasus pencemaran nama baik terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di media sosial.

Kasus Jerinx SID yang menyoal “IDI Kacung WHO” begitu cepat direspon Polda Bali. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. 

Cuitan kacung di tengah kasus pandemi Covid-19 untuk membela masyarakat kecil, memperjuangkan agar tidak ada lagi ibu-ibu hamil atau bayi yang meninggal karena syarat rapid tes sebelum melahirkan. Kini Jerinx yang membela mereka justru berada di balik jeruji besi. 

Jika kasus Jerinx dengan cepat diproses kepolisian, bagaimana dengan kasus Munarman, mantan Jubir FPI yang menghina pecalang di Bali, yang sudah berstatus tersangka, kasusnya tak berujung hingga saat ini?,  Bagaimana dengan kasus pejabat negara yang diduga menganiaya staff masih bisa berleha-leha meskipun hasil visum sudah jelas? 

Jika hanya karena cuitan kata kacung, Jerinx ditahan, maka masyarakat juga meminta keadilan hukum, agar seluruh kacung-kacung penilep uang rakyat dipenjara. Tidak ada lagi diskriminasi hukum, dimana pembela rakyat ditahan namun kacung sesungguhnya masih berkeliaran di tanah air. 

Bebaskan Jerinx, tangkap para kacung penilep uang rakyat! DPP Persadha Nusantara”

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengomentari penahanan terhadap Jerinx yang menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik atau defamasi kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Arif mengatakan, mestinya IDI tak perlu reaktif menanggapi unggahan Jerinx di instagram yang menyebut organisasi para dokter itu menjadi kacung Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

Gampangnya  IDI tinggal membuktikan saja kalau organisiasi itu bukan kacung WHO. Jadinya lucu kalau organisasi yang isinya orang pintar semua tetapi baper (terbawa perasaan, red), terus lapor ke polisi karena dikritik Jerinx,” kata Arief seperti dilansir jppn, Kamis (13/8).

Aktivis di serikat pekerja BUMN itu menambahkan, publik justru menganggap laporan IDI ke polisi malah mengesankan organisasi profesi itu tidak mampu menepis tuduhan yang salah. Seharusnya, kata Arief, IDI yang berisi doktor, profesor dan ahli kesehatan masyarakat bisa mementahkan tudingan Jerinx. Baca

“IDI itu isinya profesor dan doktor, para ahli di bidang kesehatan yang sekolahnya lama. Kalau tidak bisa membuktikan dirinya bukan kacung WHO seperti yang dikritik Jerinx, kan gawat banget. Ini mengancam keselamatan 250 juta rakyat Indonesia, loh,” ujarnya.

Arief menegaskan, IDI juga harus menanggung risiko jika tuduhan Jerinx ternyata benar. Menurutnya, Jerinx tentu akan membela diri dan membuktikan  poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *