17 TPST di Badung Mati Suri, Mesin Pemilahan Sampah Tak Beroperasi

BADUNG, MENITINI-Upaya Pemerintah Kabupaten Badung mengolah sampah tak berjalan mulus, jauh panggang dari api. Pasalnya, tercatat ada 17 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) tinggal nama alias mati suri. Salah satunya TPST di Desa Busuk, Kecamatan Mengwi.

Dari pantauan di lapangan, TPST yang melakukan pengolahan sampah dengan mesin pemilah yang harga ratusan juta itu tak beroperasi. Pun demikian, budidaya Maggot penghancur sampah juga tak lagi berfungsi.  

TPST yang berlokasi di Banjar Pasekan itu sudah lama tak beroperasional. Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung berupaya menghidupkan kembali TPST yang kini mati suri itu.

Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, AA Gede Agung Dalem, Kamis (26/5) mengatakan, saat ini pihaknya menghidupkan kembali TPS3R yang sempat mati suri.  

BACA JUGA:  Puncak Musim Kemarau di Bali Diperkirakan pada Juli-Agustus

Ada 17 TPS3R yang direvitalisasi.  “Ya sekarang ada 17 TPS3R yang kita revitalisasi. Kita bantu alat dan cara pengoperasiannya,”  kata Gung Dalem tanpa merinci TPST mana saja yang akan dihidupkan kembali.

Pemberian alat sudah dilakukan Dinas PUPR Badung Desember 2021 lalu. Beberapa TPST sudah jalan. Namun ada juga yang belum. Karena terkendala penyetingan alat, listrik dan juga anggaran. Sebab, pengoperasian TPS3R tersebut perlu tenaga dan biaya untuk sumber daya yang menjadi kendala. “Dari TPS3R yang sudah direvitalisasi ada 10 yang sudah jalan dan ada  berproses. TPST yang direvitalisasi itu ada di Mengwi, Mekar Buana, Bongkasa Pertiwi, Tanjung Benoa, Petang dan lainnya,” kata Gung Dalem.

BACA JUGA:  Koramil dan Warga Ngimbang Cegah Erosi

Ia menambahkan, sampai saat ini Badung telah memiliki 21 TPS3R yang sudah beroperasi dan ada 2 TPST yang sudah jalan. “Ya, nanti TPS3R dan TPST ini kita maksimalkan,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *