Penataan Kawasan Suci Pura Besakih Hampir Rampung

Ditambah kurangnya fasilitas pendukung toilet dan pendukung lainnya. Ia mencontohkan,  penataan Gedung Parkir yang ada di kawasan Besakih ini dibangun bertingkat ke bawah terdiri dari 4 lantai sesuai rencana, gedung parkir yang ada di dua area akan menampung  3.288 unit sepeda motor dan 5.738 mobil  serta 187 unit bus ukuran sedang.

“Proses ini juga untuk melancarkan sirkulasi kendaraan dan kepadatan dan menambah kenyamanan pada pemedek untuk melaksanakan peribadatan,” jelasnya. 

Fasilitas penunjang sendiri disebutkan berupa kios-kios, fasilitas untuk ganti pakaian, dining area/wantilan, sekolah dasar, kantor desa, puskesmas, bangunan UMKM serta toilet yang totalnya 80 unit di Gedung Parkir plus 26 toilet di kawasan Kios.

BACA JUGA:  Bupati Jembrana Naikkan Gaji dan Usulkan Formasi Tenaga Kontrak

“Juga ditambah ruang audiovisual yang akan difungsikan untuk memutar historis kawasan Besakih dengan kursi 115 unit. Sekarang semuanya sudah bisa difungsikan dengan baik, hanya beberapa yang masih dikerjakan, yakni Pergola, Taman Padma Bhuana dan beberapa titik relief di area Bencingah, yang dikerjakan oleh rekan seniman yang tentu membutuhkan ketelitian tersendiri, ” jelasnya. 

Fajar mentargetkan pekerjaan yang belum selesai akan tuntas akhir Januari atau paling lambat awal Februari 2023. “Kami harap pembangunan  ini dapat bermanfaat bagi pemedek yang ingin bersembahyang dan masyarakat sekitar khususnya,” kata Fajar. 

Seusai meninjau Kawasan Pura Agung besakih, Wagub Cok Ace juga melihat langsung Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di kawasan Gunaksa Klungkung. Pembangunan kawasan yang akan dijadikan sentra baru seni dan budaya Bali tersebut terus berlangsung dengan proses pembebasan lahan dan pematangan lahan dengan anggaran Rp 1,5 triliun yang telah selesai Desember 2022. Progresnya akan dilanjutkan pembangunan fisik pada zona inti dengan anggaran sekitar Rp 1 Triliun, mulai tahun 2023.  

BACA JUGA:  Hibah dan BKK Rp979 Miliar Lebih Bagi Masyarakat dan Pemerintah Desa, Begini Kata Bupati Badung

Dengan berjalan kaki, Wagub Cok Ace didampingi Perwakilan Pelaksana Proyek dari PT Nindya Karya, Made Sujana melihat kesiapan lahan yang telah selesai dilaksanakan proses pematangan lahan, dan untuk seterusnya akan menjadi kawasan inti dari PKB. 

Kawasan Pusat Kebudayaan Bali terdiri atas 3 (tiga) zona, yaitu zona inti, zona penunjang dan zona penyangga. Pada zona inti akan berisi 15 Fasilitas Pentas Seni Tradisi dan Seni Modern; 12 Museum Tematik; Auditorium Bung Karno; Desa Difabel; Bali International Convention Center; Bali Exhibition Center; Pusat Promosi Ekspor; Fasilitas Pariwisata; Pelabuhan Marina; dan Taman Rekreasi Ekologis. Termasuk panggung terbuka utama dengan kapasitas 15.000 orang. Ada pula panggung terbuka madya dengan kapasitas 4.000 orang dan panggung terbuka lain untuk kapasitas 3.000 sampai 3.500 orang, serta 12 Museum Tematik juga akan dibangun di Zona Inti. Di zona penunjang ada areal untuk hotel, apartemen, dan fasilitas usaha pariwisata. Sedangkan zona penyangga memiliki hutan dan taman ekologis tematik seluas kurang lebih 70-90 hektare. M-006