FOTO. Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal (tengah) usai menghadiri Penutupan Hari Suci Nyepi Caka 1947 yanh digelar PHDI NTB, kemarin. (FOTO. RUL/POS BALI).//
MATARAM, MENITINI.COM-Peringatan Dharma Shanti bersama Provinsi NTB dalam rangkaian Penutupan Hari Suci Nyepi Caka 1947, terasa spesial. Menyusul kegiatan bertajuk ‘Manawasewa dan Madawasewa’ tersebut dihadiri langsung Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal.
Gubernur mengatakan tugas dari seorang pemimpin adalah memberikan keadilan bagi seluruh golongan.
Sebab, jika seorang pemimpin sudah kehilangan keadilannya, maka dia kehilangan esensi kepemimpinannya.
“Menjadi pemimpin harus adil, dia harus memberikan perlakuan yang sama kepada semua, apapun golongannya, apapun agama, apapun organisasinya,” tegas Gubernur Lalu Iqbal dalam sambutannya, Sabtu (19/4/2025)
Mantan Duta Besar Turki ini menegaskan bahwa menjadi pemimpin NTB, bukanlah pemimpin satu golongan.
Karen itu, ditengah kesibukannya Lalu Iqbal menyempatkan hadir dalam pelaksanaan Dharma Shanti.
Hal ini tidak lain untuk memberikan apresiasi terhadap keberagaman agama di Provinsi NTB yang sejak lama masyarakatnya tetap konsisten mengangkat nilai-nilai toleransi antarumat beragama.
“Semoga hikmah kegiatan Nyepi mengantarkan umat Hindu di NTB menjadi insan yang lebih mulia pada tahun-tahun mendatang,” kata Lalu Iqbal.
Gubernur berharap selama lima tahun kepemimpinanya umat Hindu melalui Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi NTB ikut bersama-sama terlibat menyukseskan visi misi yang dikerjakan dalam periode perkhidmatan lima tahun kedepan.
“Kolaborasi umat Hindu, akan menghadirkan suatu kondisi di NTB dengan tagline Mewujudkan NTB yang Makmur Mendunia. Saya yakin dan percaya, semeton warga Hindu akan memberikan kontribusi dalam konteks menciptakan kemakmuran,” jelas Gubernur.
Sementara itu, Ketua PHDI Provinsi NTB Wayan Karioka, MH, yang baru dilantik bersama jajaran pengurusnya, menyampaikan harapannya agar sinergi antara umat Hindu, pemerintah, dan masyarakat terus terjalin erat demi membangun peradaban yang berlandaskan dharma.
Menurut Karioka, dengan terselenggaranya Dharma Shanti ini, diharapkan umat Hindu NTB menutup tahun baru Saka 1947 dengan semangat pembaruan diri, memperkuat nilai luhur dalam pengabdian.
“Yang utama, umat Hindu akan terus berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah serta bangsa. NTB untuk Indonesia Emas, Harmoni dalam Keberagaman,” tegasnya.
Acara Dharma Shanti turut diisi dengan doa bersama, persembahyangan, persembahan budaya, dan refleksi spiritual, memperkuat ikatan persaudaraan lintas umat dan generasi di NTB.
Tampak, Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Ketua dan pengurus PHDI Pusat dan NTB, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), pimpinan organisasi lintas agama, pejabat pemerintah daerah, serta tokoh masyarakat Hindu dari kabupaten/kota di NTB. M-003
Editor: Daton