Kapolri Pastikan Aplikasi Karantina Presisi Diterapkan di Pelabuhan Benoa

Menurut Kapolri, varian Omicron khususnya yang masuk ke Indonesia melalui PPLN terbanyak melalui Bandara Soetta, sebanyak lebih dari 500 kasus. Sebagian  besarnya imported case dan sisanya adalah transmisi lokal. Ia meminta agar Pelabuhan Benoa Bali menerapkan standar SOP yang ketat, Prokes yang ketat, karantina yang ketat pula. Di lokasi karantina akan ditempatkan petugas untuk monitor masyarakat dan wisatwatan yang sedang karantina agar jangan sampai kabur. Namun dengan aplikasi karantina presisi, akan ada notifikasi kepada sistem untuk melakukan pencarian dan bisa membawa masuk kembali ke karantina.

Aplikasi karantina monitoring presisi dirancang untuk membantu memastikan masyarakat yang melaksanakan karantina bisa terawasi dgn baik. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur yang bisa digunakan untuk bicara langsung, menemukan masyarakat yang kabur, melakukan pencarian dan pengejaran sampai diambil kembali. Sebelum ditemukan, aplikasi ini akan terus berbunyi dengan notifikasi sirene. Aplikasi ini juga bisa mendeteksi lokasi masyarakat yang sedang sembunyi. (M-006)

BACA JUGA:  Survei LSI, Kejaksaan Agung Raih 74% Kepercayaan Publik, Berkat Penanganan Perkara Korupsi Komoditas Timah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *