CDC Tuai Kontroversi Usai Pencabutan Rekomendasi Masker untuk Cacar Monyet

Tuai Pro Kontra

Sejauh ini, transmisi virus melalui kontak dekat dengan penderita. Tingginya angka kasus juga terduga sebagai akibat kontak seksual terutama pada sesama jenis. Pada kasus sebelumnya, angka pelaku hubungan seksual sesama jenis belum terbuka seperti sekarang sehingga tidak menyebar secepat sekarang. Terkait penyebaran melalui udara, setidaknya satu penelitian laboratorium telah menemukan bahwa virus secara teoritis dapat bertahan di udara dalam waktu cukup lama untuk menyebar melalui tetesan pernapasan dan aerosol dari satu tempat ke tempat lain. Selai itu, CDC mencatat virus cacar monyet dapat menyebar melalui sekresi pernapasan selama kontak tatap muka yang erat dan berkepanjangan.

Meskipun transmisi di udara bukanlah risiko penularan yang paling mendesak, namun juga bukan hal mustahil. Keputusan pencabutan penggunaan masker terkait cacar monyet oleh CDC ini menuai kontroversi. Keputusan ini dianggap lebih mengkhawatirkan karena malah menjadi contoh terbaru dari badan kesehatan masyarakat yang tersandung dalam komunikasinya kepada publik. Badan kesehatan masyarakat seperti CDC seharusnya dapat memberi rekomendasi tegas sesuai fakta pada lapangan, bukan malah menimbulkan kerancuan. Mirip dengan yang terjadi sebelumnya selama pandemi COVID-19. CDC sendiri telah berulang kali mengatakan bahwa orang dapat berhenti memakai masker untuk kasus COVID-19 di berbagai titik selama dua tahun terakhir. Sayangnya rekomendasi ini malah berlaku on-off ketika angka kembali naik. (M-010)

BACA JUGA:  Kasus Naik Signifikan, Waspadai Penularan Flu Singapura

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *