Bali Bikin Terobosan Baru, Kesehatan; Posyandu Remaja

Saat ini sudah dilakukan di seluruh Bali. Walau belum menjangkau seluruh wilayah karena keterbatasan anggaran, Faskes dan SDM namun jangkuan yang ada saat ini sudah ada di seluruh kabupaten di Bali dan menjadi program terobosan dalam bidang kesehatan.

Dalam Posrem, pelayanannya mengadopsi pelaksanaan Posyandu secara umum yang terdiri dari 5 meja. 

Meja 1 untuk registrasi atau pendaftaran, meja 2 untuk pemeriksaan tekanan darah, lingkar perut, lingkar lengan, berat badan dan sebagainya. Kemudian meja 3 untuk pencatatan hasil pemeriksaan. Dilihat hasil pemeriksaan apakah normal atau bermasalah seperti status gizi, resiko penyakit tertentu. Meja 4 untuk konseling terkait temuan hasil pemeriksaan yang bermasalah atau ada keluhan dari remaja yang memerlukan konseling lebih lanjut. Bisa juga pemberian Tablet Tambah Darah ( TTD) bagi remaja putri karena masalah menstruasi. Meja 5 untuk penyuluhan atau kegiatan positif yang telah disepakati bersama oleh remaja.

BACA JUGA:  Jaksa Agung ST Burhanuddin Lakukan Groundbreaking Pembangunan Awal RSU Adhyaksa Mojokerto

Kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama. Tema penyuluhan disesuaikan dengan isu terkini atau kesepakatan dengan remaja mengenai tema yang diinginkan “Bisa juga kegiatan positif yang ingin lebih dikembangkan seperti seni megambel, tari, ketrampilan sosial membuat anyaman atau bokor dari koran, bisa juga bekerja sama dengan pelaku usaha di tempat Posyandu itu ada untuk memberikan kiat-kiat praktek, usaha membuat kerajinan tangan dan sebagainya,” ujarnya.

Data yang berhasil direkap selama ini memang belum ada laporan tertulis secara resmi ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Namun dalam berbagai

wawancara monitoring evaluasi saat turun ke lapangan di Puskesmas, konseling yang banyak mengenai masalah gizi, menstruasi, kesehatan reproduksi, masalah pranikah dan persoalan seksual lainnya. Saat ini di Bali sudah dibentuk di 152 titik yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Jumlah ini akan terus bertambah karena antusias para remaja di Bali juga terus meningkat untuk menggunakan Posrem. Sebab, pelaksanaan Posyandu Remaja tergantung kesepakatan remaja, lebih banyak dilaksanakan di balai banjar setempat. Untuk waktu menyesuaikan kembali dengan kesepakatan remaja lebih banyak dilaksanakan pada waktu libur atau pada malam hari.