“Sekali lagi, jaga diri dengan baik, bekerjalah tekun, harus displin dinegara orang, dan yang terpenting adalah tidak melupakan negara tanah ari Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyampaikan bahwa keberangkatan PMI kali ini menjadi keberangkatan yang kesekian kalinya. Dapat dirinci keberangkat pada batch 92-92 kali ini untuk sektor manufaktur sebanyak 264 orang dan perikanan sebanyak 85 orang jadi total keseluruhan sebanyak 349 PMI.
“Sehingga bila dihitung sejak tanggal 9 Desember 2021 hingga 14 November 2022, total PMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan dalam program G-to-G sebanyak 10.823 PMI. Khusus untuk kabupaten Jembrana sendiri tahun 2022 sampai dengan bulan oktober sebanyak 530 orang,” ucapnya.
Benny menambahkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat akan bekerja ke luar negeri, layak dilepas oleh orang-orang penting di negara ini. Karena PMI adalah pahlawan devisa, yang layak diberikan perlakuan terhomat negara.
“Kita ingin pelepasan PMI ke luar negeri dilakukan layaknya negara melepas kontingen olimpiade. Bedanya, kontingen olimpiade diutus oleh negara untuk bertarung dalam event kompetisi olahraga, sedangkan para PMI diutus negara untuk bertarung dalam kompetisi global merebut peluang kerja di luar negeri, bertarung dengan negara-negara lain. Disamping itu optimalisasi perlindungan bagi PMI dengan memangkas berbagai masalah sejak tahap awal perekrutan melalui skema Government to Government (G to G), serta menjamin keamanan PMI dengan melakukan pemberantasan sindikat penempatan ilegal PMI di negara tujuan migran,” ungkapnya.
Terlepas dari itu semua, pihaknya mengapresiasi komitmen pemerintah kabupaten Jembrana terhadap perlindungan PMI baik itu sebelum berangkat, saat berkerja maupun setelah bekerja.
“Ini menjadi yang pertama di Indonesia, pemerintah daerah bersama jajaran pemerintahan kecamatan sampai yang paling bawah yakni di desa berkomitmen bersama untuk bagaimana memberikan perlindungan terhadap PMI. Ini tentu sangat luar biasa sekali, apalagi tadi sudah kita dengar bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba juga telah menyiapkan anggaran yang besar untuk pelatihan bagi para PMI, tentu ini menjadi bukti bahwa pemerintah daerah betul-betul ada dan mendorong makin banyak lagi yang berminat menjadi PMI,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah mengirimkan 349 PMI dengan skema G to G ke Korea Selatan yang sebagian besar berkecimpung pada sektor manufaktur dan perikanan. Selain dibekali skill yang mumpuni, PMI juga dibekali dengan surat credential yang akan diberikan kepada tempat kerja masing-masing guna memberikan keyakinan yang memadai bagi pemberi kerja terkait kualitas PMI.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Khusus Menpan RB RI Wanto Sugito, Komisaris PT. PLN Eko Sulistyo, secara daring Kepala BP3MI Provinsi se-Indonesia serta seluruh PMI yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. (M-011)