Aneh, Ribuan Warga Meninggal Dunia Masih Terdaftar Sebagai Pemilih

Dikonfirmasi terkait upaya dari KPU, Bambang Karyono menyatakan bahwa pihaknya sudah sudah bersurat ke Dinas Dukcapil Lobar dan sudah direspon. Namun, pihak Dinas Dukcapil Lobar meminta harus ada permohonan dulu. “Tetapi bahwa, ini belum fase tahapan pemilihan. Bulan Agustus nanti baru masuk tahapan pemilih, ini masih daftar pemilih berkelanjutan, bukan menjadi bagian tahapan untuk Pemilu 2024,” ujarnya meluruskan. 

Sementara itu, diketahui pihak Dinas Dukcapil Lobar  telah menyatakan dukungannya terhadap KPU Lobar dengan cara melakukan percepatan perekaman ke masyarakat dan juga ke sekolah-sekolah. Selain itu, pihak Dukcapil Lobar diinformasikan terus melakukan sistem jemput bola sesuai permintaan dari desa-desa, dan sejauh ini ada sekitar 30-an desa yang sudah bekerjasama dengan Dinas Dukcapil Lobar.  

BACA JUGA:  KPU Catat 35 Orang Meninggal Setelah Menjalankan Tugas Penghitungan Suara

Sementara itu, Adi Subardi, salah seorang perwakilan dari Partai Golkar mengaku pesimis dengan gebrakan pihak Dinas Dukcapil Lobar dalam menyelesaikan akte kematian sekitar 5 ribu lebih warga yang sudah meninggal dunia. “Ini tinggal beberapa bulan lagi,  dengan  5 ribu lebih yang meninggal dan belum memiliki akta kematian. Kami pesimis itu bisa dilakukan oleh Dukcapil. Apalagi mereka (Dukcapil) baru melakukan kerjasama dengan desa,” tandasnya. M-003