SYDNEY, Virginia Giuffre, perempuan yang pernah secara terbuka menuduh Pangeran Andrew dari Inggris melakukan pelecehan seksual saat ia masih remaja, meninggal dunia dalam usia 41 tahun. Kabar duka ini dikonfirmasi pihak keluarga dan dilansir dari CNN, Sabtu (26/4/2025).
Menurut laporan, Giuffre ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di rumahnya yang berada di wilayah dekat Perth, Australia Barat, pada Jumat malam. Petugas darurat yang datang ke lokasi menyatakan ia meninggal dunia di tempat setelah upaya pertolongan pertama tidak membuahkan hasil.
Pihak kepolisian setempat menyebut kematian Giuffre tidak tergolong mencurigakan, dan diduga kuat merupakan bunuh diri.
Giuffre selama ini dikenal sebagai salah satu sosok paling vokal dalam mengungkap kejahatan seks yang dilakukan oleh miliarder Jeffrey Epstein. Pada 2019, ia menuduh Epstein telah memperdagangkannya secara seksual, termasuk memaksanya berhubungan intim dengan teman-teman Epstein, salah satunya Pangeran Andrew, saat dirinya masih berusia 17 tahun. Giuffre juga mengklaim sang pangeran mengetahui bahwa ia masih di bawah umur saat kejadian berlangsung di Amerika Serikat.
Pangeran Andrew secara konsisten membantah tuduhan tersebut.
Dalam pernyataan keluarga yang dikutip CNN, mereka menyampaikan duka mendalam atas kepergian Giuffre. “Dengan hati yang hancur, kami mengumumkan bahwa Virginia telah meninggal dunia tadi malam di rumahnya di Australia Barat,” tulis keluarga.
“Ia kehilangan nyawanya karena bunuh diri, setelah seumur hidup menjadi korban kekerasan seksual dan perdagangan manusia. Virginia adalah pejuang tangguh dalam melawan kekerasan seksual dan perdagangan manusia. Ia adalah cahaya bagi banyak penyintas,” tambah mereka.
Namun, keluarga juga mengungkapkan bahwa penderitaan akibat kekerasan yang dialami Giuffre selama hidupnya menjadi beban berat yang akhirnya tak tertahankan.*
- Editor: Daton