Gubernur Koster: Kemandirian Energi Bersih di Bali adalah Harga Mati

KOSTER
Gubernur Bali, Wayan Koster. (Foto: dok. Istimewa)

DENPASAR,MENITINI.COM– Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa kemandirian energi berbasis energi bersih merupakan kebutuhan mendesak dan tak bisa ditawar untuk masa depan Pulau Bali. Hal ini disampaikannya dalam acara Sosialisasi Bali Mandiri Energi melalui Percepatan Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang digelar di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Kamis (15/5).

“Bali mandiri energi tidak bisa ditawar lagi. Ini soal kedaulatan dan masa depan pulau kita yang tidak memiliki sumber daya batubara atau migas. Salah satu solusi yang realistis adalah penggunaan PLTS atap secara masif,” ujar Koster.

Pernyataan ini sejalan dengan visi pembangunan “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang menekankan pembangunan berkelanjutan berbasis energi hijau dan ramah lingkungan.

BACA JUGA:  20 Maret Diperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia: Sejarah dan Pentingnya Kesadaran Kesehatan Oral

Gubernur Koster menyebut ketergantungan Bali terhadap pasokan listrik dari luar pulau masih tinggi, sementara kebutuhan energi terus meningkat antara 14–16 persen per tahun. Saat ini, kebutuhan energi harian Bali mencapai 1.200 kWh, sedangkan ketersediaan hanya berselisih tipis di angka 1.400 kWh. “Sisa 200 kWh itu adalah cadangan. Ini ancaman nyata jika kita tidak segera bertindak,” tegasnya.

Untuk itu, Pemprov Bali mendorong semua pihak, mulai dari pemerintah kabupaten/kota, pelaku usaha, hingga masyarakat luas untuk memasang PLTS atap, terutama di gedung-gedung pemerintahan, perkantoran, hotel, vila, universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan rumah tangga.

Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih dan Pergub Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Energi Surya Atap. Pemprov Bali juga telah memulai pemasangan PLTS atap di gedung-gedung milik pemerintah sebagai bentuk keteladanan.

BACA JUGA:  Puan Maharani Soroti Ribuan CPNS Mundur, Dorong Reformasi Besar Rekrutmen ASN

“Di periode saya yang kedua ini, saya harus bergerak cepat. Saya ingin Bali menjadi contoh nasional dalam transisi energi. PLTS atap adalah langkah paling cepat dan realistis,” kata Koster.

Sebagai upaya percepatan, Pemprov Bali telah menjalin kerja sama dengan PLN Icon Plus, anak perusahaan PLN yang akan menyediakan layanan end-to-end—mulai dari penyediaan panel surya, instalasi, hingga perawatan. Pemprov Bali juga memastikan kemudahan perizinan dan dukungan regulasi guna memperlancar proses di lapangan.

Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi, menyambut baik kolaborasi ini. “Kami siap menjadi mitra strategis Pemprov Bali dalam memperluas akses dan pemanfaatan PLTS atap demi masa depan energi yang berkelanjutan,” ujarnya.

BACA JUGA:  Gubernur Bali: Penjualan AMDK di Bawah 1 Liter Harus Setop Mulai 2026

Selain untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, program ini juga diharapkan membuka lapangan kerja hijau dan memperkuat ekonomi lokal berbasis energi bersih.

Acara sosialisasi turut dihadiri oleh para Sekretaris Daerah dari kabupaten/kota se-Bali, Direktur PLN Bali, perwakilan hotel, mall, vila, rumah sakit, serta menghadirkan Tim Percepatan PLTS Atap yang diketuai oleh Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari sebagai narasumber.*

  • Editor: Daton

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami