FIFA Usung Piala Dunia 2022 Bebas Tembakau

DENPASAR, MENITINI.COM – Perhelatan Piala Dunia sudah mulai. Untuk pertama kalinya, pertandingan akbar ini dihelat di Jazirah Arab. Ya, walaupun sudah termasuk salah satu negara yang modern dan sekuler, Qatar masih menerapkan beberapa kebijakan dan pembatasan. Alhasil, bola tidak akan menjadi satu-satunya hal yang ditendang pada Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Tembakau dan rokok elektrik juga akan dilarang masuk ke 8 stadion Doha. Tentunya untuk memastikan para penggemar dapat menikmati udara bebas rokok sembari menyimak klub negara yang mereka dukung.

Kemitraan Piala Dunia Bebas Tembakau

Rupanya kebijakan ini tidak hanya diprakarsai Qatar sebagai tuan rumah. Kebijakan ini adalah satu poin unggul bagi Qatar karena lahirnya kemitraan unik antara FIFA, Pemerintah Qatar, dan Organisasi Kesehatan Dunia WHO. Mengingat COVID-19 masih belum 100% musnah, kemitraan ini bertujuan untuk menjadikan turnamen tetap berjalan secara sehat dan aman.

Menurut Dr Rayana Bou Haka, Perwakilan WHO untuk Qatar, ketiga mitra telah lama mempromosikan langkah-langkah pengendalian tembakau yang efektif, sekaligus meningkatkan kesadaran seputar bahayanya. Hasilnya berupa rumusan untuk penerapan kebijakan bebas tembakau sepanjang Piala Dunia FIFA berlangsung. Rumusan ini bukanlah hal yang mudah diterapkan, namun amat bergantung pada komunikasi yang efektif dari pemegang kebijakan.

BACA JUGA:  Timnas Indonesia Lumat Vietnam 3-0, Erick: Tetap Fokus Tatap Laga Berikut

Protokol Kesehatan Piala Dunia

Aturan bebas rokok dan tembakau sejalan dengan rekomendasi WHO untuk acara olahraga besar pasca pandemi. Tujuannya tidak lain adalah untuk melindungi hak masyarakat untuk menghirup udara bersih, tidak terkontaminasi oleh karsinogen dan zat berbahaya lainnya. Lalu bagaimana bagi perokok aktif?

Pemerintah dan panitia penyelenggara sudah menyediakan beberapa ruangan khusus merokok. Hanya ruangan itu yang boleh terkontaminasi oleh asap rokok atau tembakau elektrik. Ruang-ruang ini juga berada di sekeliling luar stadion.

Regulasi untuk membuat stadion aman bagi para penggemar adalah bagian dari kolaborasi unik antara FIFA, WHO dan Kementerian Kesehatan Masyarakat Qatar. Harapannya, pertandingan sepak bola tetap menjadi ajang persahabatan, keakraban dan kegembiraan tanpa menimbulkan potensi penyakit jangka pendek maupun panjang. Apalagi perokok aktif dan pasif sama-sama memiliki peningkatan resiko COVID-19 bila terkena paparan asap rokok. Rancangan yang berlaku saat ini akan berlaku pada pertandingan-pertandingan FIFA berikutnya. Namun tidak menutup kemungkinan, organisasi olahraga massal lainnya akan mengikuti regulasi ini.

BACA JUGA:  Timnas Kalahkan Vietnam di Kandang, Erick Thohir: Pemain Harus Fokus Laga Selanjutnya

Komitmen Anti Tembakau FIFA

Tembakau tetap menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar. Zat kimia pada tembakau dan rokok mampu membunuh 7 juta orang perokok aktif per tahun dan lebih lanjut 1,2 juta orang perokok pasif. Penyelenggara turnamen telah mengambil tindakan dengan tujuan memastikan para penggemar dapat menikmati pertandingan tanpa paparan asap rokok dengan maksimal.

FIFA telah lama berkomitmen untuk melawan penggunaan tembakau. Mereka merupakan pelopor organisasi olahraga dalam hal ini. Sejak tahun 1986, pada hari-hari ketika sponsor tembakau menjadi hal yang biasa dalam olahraga, FIFA mengumumkan tidak akan lagi menerima iklan dari industri tembakau. Tahun ini, FIFA mendapat dukungan penuh dari Qatar dengan 80 inspektur tembakau dan staf keamanan FIFA dalam menegakkan kebijakan bebas tembakau. Mereka akan bertugas langsung mengawasi mulai dari 21 November hingga 18 Desember.

Alat komunikasi visual dan audio juga tersedia untuk menjangkau khalayak yang cukup besar dan meningkatkan kesadaran bagi mereka yang mencoba berhenti merokok. Untuk Piala Dunia FIFA, langkah-langkah pengendalian tembakau terbagi menjadi area dalam dan luar stadion. Sasaran utamanya adalah tempat umum yang kemungkinan menimbulkan kerumunan penonton. Bagi penonton tanpa tiket, pemerintah juga sudah memfasilitasi tenda penonton diluar stadion. Zona ini pun akan menjadi sasaran peraturan bebas tembakau.

BACA JUGA:  Timnas Kalahkan Vietnam di Kandang, Erick Thohir: Pemain Harus Fokus Laga Selanjutnya

Piala Dunia sebagai Platform Perubahan

Jumlah penonton Piala Dunia 2022 sejauh ini sudah menyentuh angka 5 miliar orang. FIFA dan pemerintah Qatar mengungkapkan bahwa jumlah penonton yang masif dapat menjadikan Piala Dunia sebagai platform signifikan untuk perubahan sosial. Memang dalam 2 dekade, turnamen global sudah memberlakukan bebas tembakau, namun penguatan kebijakan dan kolaborasi dengan tuan rumah baru pertama kali dilakukan pada tahun ini.

Tembakau juga telah lama menjadi tantangan serius bagi upaya berkelanjutan untuk mencegah penyakit tidak menular di banyak negara. Banyak sekali penyakit yang dapat timbul akibat tembakau. Belum lagi potensinya untuk meningkatkan penyakit komorbid yang membahayakan.  Melarang penggunaan, penjualan, dan promosi produk tembakau menjadi langkah kunci dalam memerangi tembakau dan penyakit terkait tembakau, menurut penasihat teknis WHO untuk pengendalian tembakau. Piala Dunia FIFA 2022 dan pemerintah Qatar menawarkan peluang pengendalian tembakau global ke tingkat lanjut yaitu olahraga hiburan menjadi platform perubahan perilaku dan pencegahan penyakit. (M-010)