Dagang Tisu Berkedok Pengemis Resahkan Wisatawan, Diduga Terorganisir

BADUNG,MENITINI.COM- Di tengah upaya pemulihan sektor pariwisata, gangguan kenyamanan mulai muncul di wilayah Pantai Kuta. Ketidaknyamanan menuai komplin dari wisatawan melalui pemandu wisata.

Ketidaknyamanan itu datang dari dagang tisu yang sebagian besarnya anak anak yang menjual tisu keliling dengan cara “memaksa” membuat tamu tak nyaman. Ketika tamu tidak mau membeli, mereka terus mengejar. Bahkan ketika tamunya tidak membeli, mereka tak segan segan justru meminta uang kepada wisatawan. Sepintas aksi tersebut tak ubahnya pengemis yang berkedok menjual tisu dengan cara acung.

Sekretaris Kecamatan Kuta, Made Agus Suantara dikonfirmasi Selasa (19/4) tak  menampik. Peristiwa itu diketahuinya terjadi sekitar empat hari lalu di Jalan Pantai Kuta saat malam hari. Ketika itu seorang pemandu wisata menyampaikan komplin dari wisatawan yang dia ajak, karena tamunya tak nyaman.

BACA JUGA:  Pengadaan TPS3R di Kuta Urgen, Tumpukan Sampah Meluber di Tempat Dilarang Membuang Sampah

Saat itu tamu yang ia antar terus didekati dagang tisu acung, mereka memaksa agar tisu yang dibawa itu dibeli. Ketika barang tersebut tidak dibeli, mereka justru meminta uang kepada wisatawan itu. “Itu pengakuan dari guide tamu yang direkam melalui video oleh warga. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada Bendesa Kuta. Tamu yang bersangkutan meminta agar hal itu segera disikapi. Jro bendesa kemudian berkoordinasi kepada kami agar ditindaklanjuti,” ujarnya

Atas hal itu, pihaknya bersama Satpol PP BKO Kuta langsung menindaklanjuti kejadian itu di lapangan. Petugas akhirnya berhasil mengamankan 10 orang anak-anak dan beberapa ibu yang mengacung berjualan tisu di jalan Pantai Kuta pada malam hari. Mereka kemudian dibawa ke mako Pol PP Kuta, diberikan pembinaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *