BADUNG, MENITINI.COM– Kabupaten Badung selama ini dijejali dengan keberadaan menara telekomunikasi dan Base Transceiver Station (BTS) tidak berizin alias bodong. Pasalnya dari kasus penyegelan tiga ruang kepala dinas di Badung oleh Bareskrim Polri bulan lalu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta langsung melakukan pembongkaran.
Setidaknya puluhan tower bodong telah dibongkar oleh Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP) Badung. Dari tahap I telah dilakukan sebanyak 38 Tower, kemudian tahap II yang kini masih berproses dilakukan terhadap 31 tower bodong. Meski belum rampung, Satpol PP badung mengakui akan kembali melakukan pembongkaran tahap III.
Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara mengatakan, pembongkaran tower dan BTS yang di tahap III akan dimulai sepekan kedepan. Target pembongkaran ini ada sebanyak 40 menara dan BTS. “Target rampungnya pembongkaran tahap III ini pada akhir Juli atau awal Agustus 2023,” ujar Suryanegara, Senin (19/6).
Menurutnya, pembongkaran ini dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan tahap II. Sebab, pembongkaran BTS dan Tower di tahap II ditargetkan selesai pada pertengahan Juli 2023. “Hingga kini di tahap II kami sudah membongkar semua BTS yang jumlahnya 31. Kemudian sudah ada lima menara yang sudah dibongkar dari 25 jumlah keseluruhan,” ungkapnya.
Untuk di tahap III, birokrat asal Denpasar ini menyebutkan, seluruh menara dan BTS berada di enam kecamatan. Lokasi terbanyak berada di Kecamatan Kuta Selatan yaitu sebanyak 15 buah. “Di Petang dan Abiansemal ada masing-masing dua buah. Mengwi dan Kuta Utara masing-masing 8 buah. Kuta sebanyak 5 buah, dan terbanyak di Kuta Selatan 15 buah,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 31 tower bodong yang sebagian besar monopole yang akan dirobohkan pada tahap kedua. Dari jumlah tersebut sehingga tercatat ada 69 tower yang telah dibongkar. Mengingat Sebelumnya pada tahap I ada 38 Tower yang di bongkar. “Untuk pembongkaran tahap pertama sudah selesai per 31 Mei, untuk tahap kedua kita awali 12 Juni,” jelasnya. (M-003)
- Editor: Daton
