Diduga, Maura keletihan sekaligus mengalami stress akibat menyiapkan berbagai hal menyambut hari wisuda S2-nya di Sidney, Australia pada Maret nanti.
Ya, Maura kini telah “berjumpa” dengan Allah Penciptanya. Perjumpaan itu terjadi tidak terduga oleh akal manusia. Datangnya ajal itu, tidak seorang pun yang bisa menduga datangnya; ibarat pencuri yang datang di waktu malam.
Meninggalnya Nona Maura juga menjadi kesedihan bagi wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Katolik Indonesia (PWKI). Dimana Mas Mayong adalah salah satu sosok penggagas PWKI yang sebelumnya bernama grup Stola Duce.
Sejak pagi sampai malam ini ucapan duka dari ratusan wartawan katolik terus disampaikan kepada keluarga Mas Mayong dan Mbak Nurul Arifin di grup PWKI.
Seperti harapan Nurul Arifin, semoga Maura kini telah menemukan surganya. Mendapatkan mahkota wisuda abadi di Surga. Requiescat in pace! M-003