Gubernur Wayan Koster
Gubernur Bali Wayan Koster (Foto Dokumen)

Pertemuan Finance Track Pindah ke Jakarta, Koster: Kenapa harus Kecewa?

DENPASAR, MENITINI Gubernur Bali Wayan Koster menanggapi pernyataan Wayan Puspanegara selaku Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB).

Puspanegara berbicara atas nama ribuan anggota APPMB yang menyatakan kekecewaan, kenapa Pemprov Bali membiarkan terjadi perpindahan event Finance Track yang sebelumnya akan digelar di Nusa Dua Bali Februari mendatang, namun akhirnya dipindahkan ke Jakarta.

Apalagi dalam rilis resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan, dijelaskan perpindahan lokasi event tersebut dilakukan setelah berkoordinasi dengan pemerintah setempat yakni Pemprov Bali.

Ini jelas bahwa Bali sudah dikoordinasikan dan Bali membiarkan itu terjadi. “Para pelaku pariwisata jelas sangat kecewa terutama anggota APPMB. Sebab menggunakan alasan kesehatan untuk pindah ke Jakarta,” kata Puspanegara.

BACA JUGA:  KemenPANRB Buka 60.000 Lowongan Formasi Cakim dan Jaksa 2024

Menanggapi hal tersebut, Koster mempertanyakan, apa alasan pelaku pariwisata Bali terutama APPMB kecewa. “Silahkan kecewa. Kenapa kecewa? Saya sudah menjelaskan pemerintah mempertimbangkan segala aspek kenapa dipindahkan dari Bali ke Jakarta. Dan jangan membelokan isu seolah-olah seluruh pertemuan KTT G-20 dipindahkan ke Jakarta.

Ini hanya satu pertemuan dengan tema Finance Track yang dipindahkan ke Jakarta. Yang lainnya sudah dilaksanakan di Bali. Kita juga harus mengapresiasi. Banyak sekali pertemuan di Bali kita diam. Satu saja pertemuan pindah ke Jakarta kita kecewa,” serang Koster dengan suara tinggi.

Ke depan ini akan ada banyak pertemuan di Bali. Beberapa di antaranya adalah pertemuan tentang mitigasi bencana di Maret 2022 yang akan diikuti oleh 139 negara di dunia dengan 2 ribu peserta.

BACA JUGA:  Jokowi segera Siapkan Proses Transisi Presiden Baru

Kemudian akan ada pertemuan parlemen sedunia yang juga ribuan peserta sekitar Mei 2022. Dan juga masih banyak pertemuan lainnya. Terkait dengan KTT G-20, banyak pertemuan digelar di Bali.

Ia meminta agar pelaku pariwisata Bali lebih mementingkan kesehatan masyarakat. Jangan berpikir untuk mencari keuntungan semata-mata.

Ia mengaku Bali telah banyak berbuat bagi pariwisata Bali. Dampak ekonomi dari KTT G-20 sudah sangat besar. Ini adalah agenda negara. Bali hanya menjadi tuan rumah.
Ini adalah bentuk kecintaan Jokowi terhadap Bali.

Ini adalah momentum untuk melakukan recovery pariwisata Bali. “Jangan ini dianggap sebagai beban. Ini momentum untuk mengembalikan pariwisata dan ekonomi Bali,” ujarnya. M-006

BACA JUGA:  85 Ribu Siswa Kota Denpasar Nyanyikan Lagu 'Cinta, Bangga, Paham Rupiah' Hingga Pecahkan Rekor MURI

Berita Terkait

Indonesia Siapkan Beragam Side Event World Water Forum ke-10

JAKARTA,MENITINI.COM-Pemerintah Indonesia akan menghadirkan beragam side event hingga pameran seni dan budaya di ajang World Water Forum ke-10…

ByByRedaksiMei 8, 2024

Jokowi Resmikan Model Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

KERAWANG,MENITINI.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan model kawasan tambak budi daya ikan nila salin di Balai Layanan Usaha Produksi…

ByByRedaksiMei 8, 2024

Jaksa Agung Resmikan Gedung Baru Kejari Pali dan Kejari Muara Enim

JAKARTA,MENITINI.COM-Mengawali kunjungan kerja Jaksa Agung ST Burhanuddin mendatangi Kejari Prabumulih dengan melakukan pemeriksaan pada seluruh bidang serta melakukan…

ByByRedaksiMei 8, 2024

BMKG Sebut, Peralihan Musim jadi Penyebab Suhu Udara Gerah

JAKARTA,MENITINI.COM- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia…

ByByRedaksiMei 7, 2024