BULELENG,MENITINI.COM-Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Gede Supriatna turun langsung ke sawah untuk mengikuti panen raya padi varietas Ciherang di Subak Beji, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, beberapa hari lalu. Kehadiran keduanya bukan sekadar simbolik, tapi juga bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam memprioritaskan sektor pertanian sebagai tulang punggung pembangunan di Buleleng.
Dalam sambutannya, Bupati Sutjidra menegaskan bahwa pembangunan pertanian di Buleleng dilakukan secara menyeluruh, dari hulu ke hilir. Di hulu, Pemkab Buleleng fokus pada penyediaan sarana dan prasarana produksi yang ramah lingkungan, murah, dan tetap menjaga produktivitas. Sementara di hilir, perhatian diarahkan pada penanganan pascapanen dan peningkatan pemasaran hasil pertanian.
“Pertanian menjadi sektor prioritas karena menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Kita harus mengintegrasikan seluruh aspek pertanian, dari budidaya yang sehat hingga distribusi hasil panen,” kata Sutjidra.
Pada panen kali ini, produktivitas lahan sawah di Subak Beji tercatat mencapai 5,2 ton gabah per hektar. Namun, Bupati meyakini angka tersebut masih bisa ditingkatkan. “Cara tanamnya masih bisa dibenahi. Kalau lebih rapat dan tertata, saya yakin hasilnya bisa lebih optimal,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Sutjidra telah menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian untuk lebih aktif turun ke lapangan dan mendampingi petani. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara petani dan pemerintah untuk mendorong peningkatan produksi, sekaligus menjaga eksistensi lahan sawah yang kini luasnya sekitar 6.000 hektar.
“Jangan sampai sawah kita hilang karena alih fungsi lahan. Kalau ini terus terjadi, anak cucu kita yang akan menanggung dampaknya. Padahal Buleleng punya potensi besar untuk menjadi lumbung pangan,” tegasnya.
Usai panen padi Ciherang, Pemkab Buleleng juga akan menguji coba varietas baru, yaitu padi “Semeton Bali”. Bibit ini akan ditanam di lahan Subak Beji setelah dibersihkan, dan hasilnya akan dipantau selama 90 hari ke depan.
“Upaya ini bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Semua langkah kita arahkan ke sana,” tutup Sutjidra.*
- Editor: Daton