Gubernur Bali Resmikan Wisata Hutan Pinus Glagalinggah di Kintamani

Para pemangku kepentingan dari masyarakat desa, Bendesa Adat, KLHK, Pemprov Bali, Danone Indonesia.
Para pemangku kepentingan dari masyarakat desa, Bendesa Adat, KLHK, Pemprov Bali, Danone Indonesia. (Foto: Menitini/M-011)

BANGLI,MENITINI.COM- Gubernur Bali I Wayan Koster meresmikan destinasi wisata baru Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah, di Desa Kintamani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Rabu (21/12/2022). Hutan ini menjadi rujukan bagi pelancong untuk menikmati wisata desa yang sarat dengan pesan pelestarian lingkungan yang berdampingan dengan kearifan lokal.

Peresmian Wisata Alam ini dihadiri oleh semua elemen masyarakat Desa Adat Glagalinggah, tim PT Tirta Investama – Pabrik Mambal (AQUA Mambal), Direktur Kemitraan Lingkungan dari Ditjen PSKL (Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dirjen Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, BP2SDM, Balai PSKL Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, OPD Provinsi Bali, Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) se-Bali, OPD Kabupaten Bangli, BPDAS HL Unda Anyar, Forum DAS, dan jajaran pemerintahan di Kecamatan dan Desa kintamani.

BACA JUGA:  Tak Ada Izin,  Perbekel Hentikan Proyek Pemotongan Tebing

Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah merupakan keluaran dari program Desa Ramah Air Hujan dan Wisata Alam. Program Desa Ramah Air Hujan dan Wisata Alam sendiri adalah implementasi inisiatif program keberlanjutan dari PT Tirta Investama – Pabrik Mambal (AQUA Mambal) yang dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan SATIN (Sahabat Timur Indonesia) semenjak tahun 2021. Lingkup kegiatannya meliputi Konservasi Sumber Daya air, Keanekaragaman Hayati dan Wisata Alam.

Jo Kumala Dewi, M.Sc., Direktur Kemitraan Lingkungan dari Ditjen PSKL (Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menyatakan bahwa kontribusi swasta dalam mendorong percepatan Perhutanan Sosial melelui program CSR sangat dibutuhkan.

BACA JUGA:  Koster Teken Kesepakatan Kontribusi Wisatawan untuk Budaya
petugas Wana Wisata Glagalinggah memandu Jo Kumala Dewi (dua dari kiri) dari KLHK dan Karyanto Wibowo (paling kanan) dari Danone Indonesia
Advertisements
Petugas Wana Wisata Glagalinggah memandu Jo Kumala Dewi (dua dari kiri) dari KLHK dan Karyanto Wibowo (paling kanan) dari Danone Indonesia. (Foto: Menitini/M-01)

“Praktik di Wana Wisata Hutan Pinus Glagalinggah ini  sekarang bisa menjadi model bagi perusahaan lain untuk mengembangkan hal yang sama di lokasi lain. Selain itu saya mengapresiasi juga penerapan system tiket berbasis digital yang ada, hasilnya akan lebih mudah termonitor, lebih  transparan dan akurat,” tambah Jo.

Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Teja menyampaikan bahwa Masyarakat Bali wajib memahami, menghayati, menerapkan, dan melaksanakan Tata Titi Kehidupan Masyarakat Bali berdasarkan Nilai-nilai Kearifan lokal Sad Kerthi dalam Bali era Baru pada pengelolaan Perhutanan Sosial. “Saya apresiasi pihak-pihak seperti BUMN dan perusahaan swasta yang mendukung pelaksanaan Perhutanan Sosial di Bali, utamanya Hutan Desa yang dikembangkan untuk menggerakkan perekonomiannya, Warga Desa Glagahwangi patut diacungi jempol karena bisa menjaga kelestarian potensi alamnya sekaligus mengambil nilai ekonomi dari aktifitas diatasnya,“ kata Gubernur.

Sad Kerthi dalam kearifan lokal bermakna sebagai 6 upaya untuk menjaga kesucian atau menjaga keseimbangan, dimana semuanya saling berkaitan erat satu sama lain. Upaya-upaya tersebut  mencakup Penyucian Manusia, Alam Semesta, Jiwa, Pemuliaan Pantai dan Laut, Pemuliaan Sumber air dan yang terakhir pemuliaan Tumbuh-tumbuhan/hutan, tambah Gubernur.