G20 Kunci Penting Bangun Arsitektur Kesehatan Global

Masalah Akses dan Ketersedian Pangan

Pada kesempatan yang sama, Organization Chief Economics Food and Agriculture (FAO) Maximo Torero mengatakan, tahun ini dunia sedang manghadapi tantangan terbesar yakni akses pangan. Masalah ini muncul karena harga pangan yang kian mahal dan imbas dari konflik Rusia Ukraina. “Dunia saat ini sedang menghadapi tantangan besar yang sangat luar biasa. Tahun ini kita mengalami masalah yang disebut “akses pangan” dan penyebab terjadinya kondisi ini adalah harga pangan yang kian mahal,” ujar Maximo.

Maximo menyebutkan, kenaikan harga pangan tertinggi sepanjang sejarah terjadi pada bulan Maret tahun ini. Kendati sempat turun namun tetap tidak siginifikan sehingga harga pangan tetap dinilai tinggi. Masalah akses pangan ini, Maximo menjelaskan, menutup pintu bagi masyarakat pada sumber sumber pangan. Artinya, banyak masyarakat dunia tidak bisa membeli makanan. Hal itu yang membuat pihaknya menyebut ini sebagai masalah akses pan gan. “Artinya, masyarakat tidak punya banyak sumber pangan dan tidak akan bisa membeli makanan. Oleh karena itu, kita sebut ini sebagai masalah akses pangan,” tukasnya.

BACA JUGA:  Setahun Warga Kota Denpasar Menanti, RS Bhakti Rahayu Kembali Layani Pasien BPJS

Maximo menambahkan, masalah akses pangan ini terjadi selain karena pembatasan selama pa ndemi covid19 untuk menekan laju penyebaran virus, juga karena perang Rusia Ukraina. “Kondisi ini terjadi setelah pandemi covid19 dimana harga pangan tinggi dan makin meroket karena perang di Ukraina.

Alasan utamanya adalah karena Federasi Rusia dan Ukraina merupakan eksportir dari 30 persen biji gandum untuk dunia. Sementara Federasi Rusia merupakan eksportir utama pupuk dunia. “Jadi tahun ini masalah akses pangan. Tahun depan akan menjadi tantangan terbesar adalah ketersediaan pangan,” tambahnya. (M-003)