Dipukul dalam Pembukaan GPDRR, Ini Fungsi Kul-kul Bagi Masyakat Bali

“Kami di Bali memiliki kearifan lokal dalam penanganan bencana. Kami memiliki tradisi yang kuat. Kalau terjadi bencana, secara tradisional, kami di desa-desa adat membunyikan kulkul atau sirine tradisional di Bali,” kata Gubernur Koster seperti dikutip Antaranews.
Dalam kesempatan itu, Koster menyampaikan pihaknya masih melestarikan kulkul dan kearifan lokal Bali lain untuk kesiapsiagaan bencana.

“Bali membentuk Satgas Gotong Royong di desa adat dalam rangka penanganan COVID-19. Ketika COVID-19 pertama muncul di Bali pada 10 Maret (2020), yang kami gunakan secara maksimal Satgas Gotong Royong di desa-desa adat,” ujarnya.

Sumber: Antaranews

Editor: Ton

BACA JUGA:  Festival Irama Musik Sahur (FIMS) ke-26 di Lolan Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *