KLUNGKUNG,MENITINI.COM-Bupati Klungkung I Made Satria meminta PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) agar bisa menerapkan pengolahan residu di seluruh Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R desa se-Kabupaten Klungkung, dengan mencontoh sistem pengolahan residu yang telah berhasil diterapkan di TOSS Center Karangdadi, Desa Kusamba.
Permintaan tersebut disampaikan saat Bupati bersama Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya Putra meninjau langsung kegiatan proses pengolahan residu menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) di TOSS Center, Senin (5/5). Turut hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung, I Nyoman Sidang, serta Direktur PT CTBL, Putu Ivan Yunatana.
“TOSS Center sudah kami optimalkan sebagai pusat pengolahan residu. Sekarang, kami harap sistem serupa bisa diterapkan di seluruh TPS3R desa. Jika ini berjalan, Klungkung bisa menjadi daerah tercepat dan percontohan dalam penanganan sampah di Bali,” tegas Bupati Satria.
Menurutnya, Kabupaten Klungkung memiliki keunggulan geografis dan administratif yang mendukung, seperti luas wilayah yang tidak terlalu besar serta jumlah kecamatan dan desa yang relatif sedikit. Hal ini diyakini dapat mempermudah koordinasi dalam penerapan teknologi modern pengelolaan sampah.
Ia juga menegaskan bahwa Pemkab tetap akan mengikuti surat edaran Gubernur Bali terkait pengelolaan sampah dari sumber, dengan mendorong seluruh lapisan masyarakat ikut terlibat.
“Seluruh produsen sampah, baik individu maupun pelaku usaha, harus ikut berkontribusi menyukseskan penanganan sampah. Ini tugas bersama,” ujarnya.
Bupati Satria mengungkapkan, sejak 2023, Pemkab Klungkung telah menjalin kerja sama dengan PT CTBL dalam pengolahan residu. Dalam tiga tahun kerja sama ini, TOSS Center mampu menghasilkan RDF sebanyak 143 ton dari total residu sebanyak 1.809 ton yang masuk sejak Oktober 2023 hingga April 2025 sehingga residu tersebut tidak terbuang sia-sia ke TPA Sente. (M-011)
- Editor: Daton