Antisipasi Jadi Klaster Penularan Covid-19, Tiga Fasum di Denpasar Ditutup Lagi

DENPASAR, MENITIINI.COM Mencegah terjadinya klaster penularan Covid-19 di fasilitas umum (fasum) dan tempat keramaian, Pemerintah Kota Denpasar memutuskan menutup kembali fasilitas umum yang selama ini jadi tempat rekreasi dan olah raga. Ketiga fasum yang ditutup yakni Lapangan Lumintang, Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, dan Taman Kota Lumintang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat dihubungi Senin (14/9/2020), mengatakan, penularan virus akhir-akhir ini  meningkat signifikan. Melonjaknya kasus Covid-19 membuat semua pihak meningkatkan kewaspadaan. Untuk itu, semua pihak harus lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Untuk itu, Kabag Humas Kota Denpasar ini mengatakan sementara waktu, Lapangan Lumintang, Lapangan Puputan Badung, dan Taman Kota Lumintang ditutup kembali guna mengurangi kerumunan dan keramaian. “Sejauh ini lapangan dan taman kota ramai dikunjungi hingga larut malam sehingga dikhawatirkan menjadi klaster baru akibat tidak terkendalinya kerumunan masyarakat,” katanya.

Dewa Rai mengatakan, penutupan tiga fasilitas publik dilaksanakan hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Hal ini sembari menunggu evaluasi penanganan dan rekomendasi dari GTPP Covid-19. Mengingat kasus penyebaran Covid-19 di Kota Denpasar mengalami peningkatan, diminta masyarakat untuk sementara tidak datang ke tiga tempat tersebut, baik berolahraga maupun berekreasi. “Masyarakat diimbau untuk berolahraga di rumah saja, dan masyarakat agar bisa memaklumi hal ini demi kebaikan dan kesehatan kita bersama,” harapnya.

Ia menambahkan, Pemkot Denpasar terus berkomitmen untuk mendukung bergeraknya perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, fasilitas publik yang memungkinkan untuk penerapan disiplin protokol kesehatan masih tetap dibuka. Tidak semuanya ditutup. Melainkan yang memiliki risiko tinggi penularan yang tidak terkendali.

Sementara pantauan di sejumlah titik di kota Denpasar terlihat sangat ramai di malam hari. Di Jalan Teuku Umar Barat (Marlboro) banyak pengunjung duduk nongkrong sambil menikmati makanan di sepanjang jalan tersebut. Duduknya berdekatan, mengabaikan protokol kesehatan bahkan tutupnya sampai larut malam. “Ini kalau gak ditertibkan pemerintah Kota Denpasar, bisa jadi akan muncul klaster baru rumah makan dan lalapan di pinggir jalan,”kata Riken wartawan surat kabar lokal yang dua malam berturut turut bersama tim media memantau situasi di Kota Denpasar, Kuta, Seminyak dan Canggu. edo/poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *