MENITINI.COM– Kondisi arus lalu-lintas (lalin) di jalan Uluwatu Jimbaran terus menuai keluhan di media sosial dari pengendara. Pasalnya setengah badan jalan yang relatif sempit itu sedang berlubang, karena proyek PLN.
Celakanya, jarak antara satu galian dengan lain berdekatan. Sementara arus lalin di jalan tersebut padat, khususnya malam hari. Kendati proyek tersebut menyediakan tenaga pengatur lalu lintas, tetap saja antrian panjang.
Bendesa Adat Jimbaran, Made Budiartha dikonfirmasi Minggu (14/4) tak menampik kondisi tersebut. Kemacetan lalu lintas di jalan Uluwatu memang dirasakan sejak sebulan belakangan ini. Pihak proyek, yaitu PLN sebelumnya telah bersurat kepada desa adat. “Memang kita rasakan kemacetan, tapi karena pihak PLN sudah bersurat dan itu menyangkut kepentingan umum yaitu listrik. Mau tidak mau kita harus mendukung proyek itu, tentunya dengan memperhatikan situasi kondisi,”kata Budiartha.
Pihak PLN sudah berusaha mengontrol agar proyek itu minim dampak bagi masyarakat dengan menempatkan petugas jaga. Namun pengendara masih merasakan kemacetan, sebab ruas jalan Uluwatu relatif sempit dan ramai di lalui kendaraan. Untuk itu pihaknya berharap pihak proyek agar bisa memperhatikan kepadatan arus lalin sekitarnya dan bisa segera merampungkan proyek terkait.
“Jadi sebaiknya diperhatikan jam-jam krodit lalulintas di jalan Uluwatu. Mungkin dikerjakan diatas jam 10 malam, pas lalin agak sepi, atau di waktu-waktu lalin pas lowong.Selama ini kita lihat pengerjaannya ada yang pagi, siang dan malam,”kata Made Buadiartha.
Pihaknya memaklumi keluhan para pengendara, atas kemacetan. Sebab jalan Uluwatu merupakan jalur internasional, karena banyak wisatawan yang berlalu-lalang. Apalagi ada cafe di Jimbaran yang buka pada saat malam hari yang cukup membuat arus lalin padat. “Untung ini low session, kalau kondisinya high session bisa lebih krodit lalinnya,”imbuhnya.
Sebelumnya Camat Kutsel, Made Widiana juga sempat menyoroti proyek tersebut, karena menuai banyak keluhan pengendara. Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, salah satunya rekanan pelaksana proyek tersebut. Sebab kemacetan tersebut diakibatkan jarak antara satu galian dengan galian yang lainnya yang terlalu pendek.
“Memang masalah ini perlu dicarikan solusi, agar kemacetan tidak semakin parah. Nanti kita kan koordinasikan dulu lintas sektoral, sebab ini juga sudah diatensi dinas terkait di Pemda Badung. Tapi jujur kita memang saat ini lebih terkonsentrasi dulu di Pemilu, tapi masalah ini tidak kita abaikan,”ujar Widiana. poll