JAKARTA,MENITINI.COM-Timnas Spanyol di Piala Dunia Qatar 2022 terhenti pada babak 16 besar. La Roja itu gagal mengatasi Timnas Maroko pada laga yang digelar di Education City Stadium, Al Rayyan Rabu (7/122022) dini hari WIB
Kedua tim duel sepanjang 90 menit, papan skor, menunjukkan angka 0-0. Otomatis laga berlanjut ke perpanjangan waktu. Situasi tidak tidak berubah. Alhasil pemenang harus ditentukan melalui adu penalti dan tiga eksekutor Spanyol gagal menunuaikan tugasnya menjebol gawang Maroko.
Pelatih Luis Enrique pun bersuara. Sudah lama, ia mengantisipasi hal ini. Enrique mengaku menugaskan para pemainnya untuk berlatih menendang ribuan penalti sebelum bertolak ke Piala Dunia. “Saya membayangkan mereka telah melakukan pekerjaan rumah mereka. Lebih dari setahun lalu, di salah satu kamp pelatihan di Spanyol, saya memberi tahu mereka harus datang ke sini dengan minimal berlatih 1000 tendangan penalti,” kata juru taktik kelahiran Gijon, dikutip dari express.co.uk.
Lantas apakah Sergio Busquets dan rekan-rekan menuruti perintah sang bos? Enrique tidak spesifik menjelaskan hal itu. Ia hanya merasa, jika para pemain baru berlatih penalti saat turnamen berlangsung, situasi jelas berbeda.
“Jika anda menunggu sampai tiba di sini untuk berlatih penalti (itu tidak akan cukup). Ini momen ketegangan maksimum. Waktu untuk menunjukkan keberanian. Anda dapat menembak berdasarkan cara yang anda putuskan, jika anda telah berlatih ribuan kali. Itu menjelaskan banyak hal tentang setiap pemain,” ujarnya seperti dikutip Republika.co.id. Ia menilai, segala sesuatu bisa dilatih. Bukan hanya teknis menendang. Tapi bagaimana mengelola ketegangan.
Enrique mengakui faktor keberuntungan juga berperan, meskipun sedikit. Penjaga gawang lebih berpengaruh. Dalam konteks duel di Education City Stadium, ia merasa Unai Simon sudah melakukan tugasnya dengan baik. Kiper Maroko, Yassine Bounou menjadi pahlawan. Ia menepis upaya Carlos Soler dan Busquets.
Editor: Ton
Sumber: Republika.co.id