Simon Tahamata Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat PSSI, Siap Cetak Talenta Emas Garuda

simon
(Foto: Dok. PSSI)

JAKARTA,MENITINI.COM-PSSI resmi mengumumkan penunjukan Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting) sepak bola nasional. Langkah strategis ini menandai komitmen serius federasi dalam membangun fondasi pengembangan pemain jangka panjang menuju Piala Dunia 2026 dan kompetisi internasional berikutnya.

Simon Tahamata, mantan pemain Timnas Belanda berdarah Maluku, akan memimpin upaya pencarian dan perekrutan talenta sepak bola potensial, baik di dalam negeri maupun dari diaspora Indonesia, terutama yang berada di Belanda. Dalam peran barunya ini, ia akan berkolaborasi erat dengan pelatih Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, Nova Arianto, dan jajaran staf teknis lainnya.

“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

BACA JUGA:  Barcelona Resmi Putus Kontrak Clement Lenglet, Buka Jalan ke Atletico Madrid

Simon Tahamata sendiri menyambut antusias penugasan ini.

“Pertama, terima kasih atas semua pesan yang baik yang saya terima. Saya menantikan bekerja bersama coach Patrick Kluivert dan staf teknis lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Jejak Emas di Lapangan Hijau

Simon Melkianus Tahamata lahir di Vught, Belanda pada 26 Mei 1956, dan dikenal sebagai winger lincah dengan teknik tinggi. Ia memulai karier sepak bolanya di TSV Theole sebelum bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam. Debutnya di tim utama Ajax terjadi pada 1976, dan selama empat musim, ia mencatatkan 149 penampilan, 17 gol, dan 33 assist.

Bersama Ajax, Tahamata menorehkan prestasi mengesankan:

  • 3 gelar Liga Belanda (1976/1977, 1978/1979, 1979/1980)
  • 1 Piala KNVB (1978/1979)
  • Semifinalis Piala Eropa I (1979/1980)

Pada 1980, ia hijrah ke klub Standard Liege dan meraih kesuksesan besar:

  • 2 gelar Liga Belgia (1981/1982, 1982/1983)
  • 1 Piala Belgia (1981)
  • Finalis Piala Winners (1981/1982)
  • Mencetak 40 gol dalam 129 pertandingan
BACA JUGA:  Timnas Indonesia Siap Tempur Lawan Australia, Kluivert Diminta Waspada!

Ia juga pernah membela klub-klub besar lainnya seperti Feyenoord, Beerschot, dan Germinal Ekeren, sebelum pensiun pada 1996.

Tahamata mencatatkan 22 penampilan dan 2 gol bersama Timnas Belanda antara 1979–1986. Debutnya terjadi pada 22 Mei 1979 di laga perayaan ulang tahun FIFA ke-75 melawan Argentina.

Pelatih Akademi yang Disegani

Setelah gantung sepatu, Simon mengabdikan dirinya sebagai pelatih pengembangan usia muda. Ia melatih di berbagai akademi ternama seperti Ajax Amsterdam, Standard Liege, Beerschot, hingga Al Ahli di Arab Saudi.

Sejak 2015, ia juga mendirikan Simon Tahamata Soccer Academy, akademi independen yang fokus membina bakat muda dengan pendekatan teknik dan disiplin tinggi.

Dapat Penghormatan Khusus dari Ajax

Pada 3 Maret 2024, Simon Tahamata menerima penghormatan spesial dari Ajax Amsterdam di Johan Cruyff Arena jelang laga melawan Utrecht. Ia disambut hangat suporter dan terpampang spanduk bertuliskan: “Oom Simon, Terima Kasih.”

BACA JUGA:  Hangat dan Penuh Kebanggaan, Presiden Prabowo Jamu Timnas Indonesia di Kediaman Pribadi

Momen tersebut menjadi bukti cinta dan penghargaan Ajax terhadap kontribusinya sebagai legenda klub.

Siap Datang ke Indonesia

Simon Tahamata dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada akhir Mei 2025, untuk memulai tugasnya sebagai Kepala Pemandu Bakat PSSI.


Profil Singkat Simon Tahamata

  • Nama lengkap: Simon Melkianus Tahamata
  • Tempat, tanggal lahir: Vught, Belanda, 26 Mei 1956
  • Tinggi: 1,64 meter
  • Karier Timnas: Belanda (1979–1986), 22 caps, 2 gol
  • Karier Klub: Ajax, Standard Liege, Feyenoord, Beerschot, Germinal Ekeren
  • Karier Kepelatihan: Ajax, Standard Liege, Beerschot, Al Ahli

Sumber: PSSI

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami