Presiden Rusia Larang Warganya Transfer Valas ke Luar

Mata uang Rubel Rusia jatuh tajam pada perdagangan Senin pagi. Bank Sentral Rusia menaikkan lebih dari dua kali lipat suku bunga utamanya menjadi 20 persen sebagai langkah darurat setelah Barat memberlakukan sanksi ekonomi lebih lanjut selama akhir pekan.
 
Ini termasuk keputusan Barat untuk membekukan cadangan mata uang utama Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sanksi Barat ini berpotensi menghancurkan stabilitas keuangan negara itu.
 
Warga Kota Moskow Katya mengatakan kepada The Independent kartu bank Rusia miliknya tak berfungsi lagi.
 
“Saya juga ingin menukar rubel yang saya miliki dengan uang tunai, tetapi nilai tukarnya sangat buruk sehingga tidak ada gunanya”, kata Katya seperti dikutip Reuters.
 

BACA JUGA:  Dilaporkan tak Ada WNI yang Jadi Korban Gempa di Taiwan

Sumber: Medcom.id

Editor: Ton

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *