Polres Jembrana Gelar Rakor Lintas Sektoral Bahas Ancaman Premanisme

KAPOLRES JEMBRANA
Kapolres Jembrana AKBP I Kadek Citra Dewi Suparwati saat memimpin rapat koordinasi lintas sektoral. (Foto: istimewa)

JEMBRANA,MENITINI.COM-Untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), khususnya dalam menghadapi ancaman premanisme dan penyakit masyarakat lainnya, Polres Jembrana menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektoral di Aula Polres Jembrana, Sabtu pagi (17/5/2025).

Kapolres Jembrana, AKBP I Kadek Citra Dewi Suparwati, menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi guna menciptakan situasi wilayah yang aman dari berbagai gangguan sosial.

“Rakor ini merupakan tindak lanjut dari Operasi Pekat Agung 2025. Dalam operasi tersebut, kami berhasil mengungkap empat kasus tindak pidana, dua di antaranya merupakan target operasi,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti meningkatnya dinamika kejahatan di Jembrana, yang banyak dipicu oleh masuknya pendatang dari luar daerah, khususnya melalui Pelabuhan Gilimanuk. Salah satu temuan yang cukup menonjol adalah banyaknya anak punk tanpa identitas yang masuk secara ilegal.

BACA JUGA:  Curi Motor dan Rampas Dompet, Residivis di Jembrana Kembali Masuk Bui

Dukungan terhadap upaya kepolisian juga disampaikan Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf M. Adriansyah. Ia menyatakan siap membackup langkah-langkah pengamanan yang dilakukan Polres Jembrana.

“Kami dari TNI siap mendukung penuh pengamanan wilayah, terlebih menjelang dimulainya pembangunan besar di kawasan Pengambengan yang diperkirakan akan meningkatkan arus mobilitas masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol Tjokorda Gede Arim M. Putra, memaparkan sejumlah kerawanan yang menjadi perhatian, seperti pungutan liar, pemalakan, bentrokan antarormas, geng motor, hingga aksi penipuan yang dilakukan oleh kelompok berkedok permintaan sumbangan.

Berbagai langkah strategis terus dilakukan, mulai dari patroli rutin di wilayah rawan, kegiatan sambang, penyuluhan, razia pendatang, hingga pelaksanaan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) pasca Operasi Pekat Agung. Namun, tantangan tetap ada, seperti rendahnya partisipasi masyarakat dalam melapor karena takut diintimidasi, serta belum optimalnya upaya pencegahan yang komprehensif.

BACA JUGA:  Pawai Ogoh-Ogoh Anak di Jembrana: Warisan Budaya yang Terus Berkembang

Untuk itu, Kabag Ops merekomendasikan pembentukan Satgas Terpadu Anti-Premanisme serta pelaksanaan razia berkala dengan melibatkan unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Sosial, hingga tokoh masyarakat.

Rakor ini juga dihadiri oleh para Kapolsek dan Danramil di wilayah Jembrana, serta perwakilan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Satpol PP, dan sejumlah tokoh masyarakat.*

  • Editor: Daton

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami