DENPASAR, MENITINI.COM – Sinergi Pemerintah Provinsi Bali dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bali merupakan langkah nyata memastikan obat dan makanan baik modern maupun tradisional benar-benar aman dan tidak berbahaya bagi masyarakat.
Demikian dikemukakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra di sela-sela Jalan Sehat serangkaian Hari Jadi BPOM ke-18 bertajuk ‘Berbakti Untuk Negeri’ yang dilaksanakan di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Minggu (10/2) pagi.
Hari ulang tahun yang ke-18 , diharapkan jadi sarana meningkatkan kinerjanya dalam upaya pengawasan obat dan makanan yang beredar di Bali. “Sinergi Pemprov Bali dan BPOM jadi faktor penting untuk menjaga derajat kesehatan masyarakat, melalui obat dan makanan yang aman, sehat dan higienis yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat,” tutur Dewa Indra.
Pemprov Bali menyambut baik hari jadi ke-18 karena meskipun terhitung muda namun lembaga pengawas ini sudah ada sejak dahulu dimana sebelumnya masih berada dibawah departemen kesehatan. “ Dengan kini berdiri sendiri itu membuktikan bahwa peranan lembaga ini kian penting dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, semoga kedepannya semakin independen dan optimal dalam pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu Kepala BPOM Bali Dra. Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt., sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah akan terus ditingkatkan mengingat selama ini masih saja ditemukan kasus-kasus menyangkut obat atau makanan yang tidak memenuhi syarat. Bahkan mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan.”Kami berusaha mencari strategi khusus untuk pengawasan yang lebih komprehensif, tak hanya di hilir namun sampai ke hulu. Ada MoU dengan pemerintah daerah dan kerjasama secara teknis dengan instansi terkait,” tutup Aryapatni.abi