JEMBRANA, MENITINI – Isu hubungan panas – dingin Bupati Jembrana, Nengah Tamba dan Waki Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) mulai terbukti.
Saat melantik 66 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai dari tingkat kepala seksi hingga kepala dinas yang di Jembrana, Jumat (21/1/2022) tidak dihadiri Wakil Bupati alias Ipat.
Wabup Ipat seperti dikutip Surat Kabar POS BALI mengatakan, dirinya sedang berada divluar kota. Bahkan, saat ditanya ada mutasi Ipat mengaku tidak tau.
Menurut Ipat, sehari sebelum pelantikan dirinya sempat meminta kepada bupati menunda dan dibahas lagi rencana mutasi dan promosi. “Ow ada mutasi?. Saya tidak tahu sama sekali,” katanya
Lebih lanjut, Wabup Ipat mengatakan, pelantikan yang sudah dilaksanakan ini ia memandang bupati tidak lagi memerlukan saran masukan dari Wakil Bupati. Bahkan, kejadian ini bukan yang pertama kalinya tidak dilibatkan.
“Saya juga tidak tau padahal saya Wakil Bupati resmi. Saya jadi wakil atas permintaan Pak Bupati. Lalu kenapa saya diperlakukan seperti ini. Apa salah saya. Saya heran saja padahal hubungan dengan Bupati selama ini baik-baik saja. Saya bingung kok tidak dihargai,” tegasnya
Bupati Tamba saat dihubungi menegaskan apa yang disampaikan semuanya tidak betul. “Terbalik. Biarkan saja. Kita kerja untuk rakyat Jembrana,” tulisnya melalui pesan singkat WhatsApp Sabtu (22/1/2022).
Sesaat kemudian mantan Ketua Komisi III DPRD Bali ini menghubungi wartawan. Menurutnya, dirinya tak menginginkan adanya gerbong di Pemkab Jembrana, dan tidak ada kelompok bupati dan wakil. “Semuanya rakyat Jembrana. Sebagai user, saya mengangkat pejabat sesuai dengan kinerja dan prestasi. Tidak ingin ada kelompok kelompok. Semuanya clear, dan tak ada sepeserpun dari para pejabat. Biarkan saja. Saya bekerja untuk Rakyat Jembrana,” tandasnya.M-003
