Pernahkah kamu merasa tersenyum di luar, padahal hati berantakan di dalam? Serial Ranah Pusaka di Viu menyuguhkan kisah yang sangat dekat dengan realita anak muda zaman sekarang: tentang topeng ketangguhan, luka yang tersembunyi, dan keberanian untuk menjadi rapuh.
Kisahnya memang sederhana, tapi menyentuh ke relung terdalam. Ranah Pusaka bukan hanya tontonan, tapi seperti cermin—yang memperlihatkan perasaan kita yang sering disembunyikan dari dunia.
Topeng Ketangguhan yang Nyaris Retak
Melalui karakter Kali (Vonny Felicia), seorang perempuan yang tampak bebas namun hatinya rapuh, dan Badran (Alif Rivelino), pria percaya diri yang diam-diam haus pengakuan, Ranah Pusaka menggambarkan pergulatan batin yang tak asing bagi banyak orang.
“Berani terlihat rapuh bukan kelemahan,” begitulah pesan yang disampaikan lewat adegan-adegan hening, tatapan mata penuh makna, dan interaksi yang terasa sangat nyata. Serial ini memberi ruang bagi pemirsanya untuk menerima bahwa tidak apa-apa merasa lelah, tidak apa-apa terlihat tidak baik-baik saja.
Lebih dari Sekadar Kosan
Satu hal yang membuat Ranah Pusaka berbeda adalah cara mereka menghadirkan kos-kosan bukan hanya sebagai latar tempat, tapi sebagai saksi bisu dari berbagai emosi penghuninya. Lorong sunyi, pintu setengah terbuka, hingga jendela yang membiarkan cahaya samar masuk—semua menciptakan atmosfer yang penuh makna.
Di dapur, muncul obrolan spontan yang jujur. Di kamar, air mata bisa mengalir tanpa penjelasan. Dan di ruang kosong, ketakutan dan rindu bercampur dalam diam. Ranah Pusaka menyadarkan kita bahwa kejujuran kadang lebih mudah muncul saat tak ada yang melihat—saat kita sendirian dan akhirnya jujur pada diri sendiri.
Tokoh-tokoh yang Mewakili Kita Semua
Ranah Pusaka juga menghadirkan karakter-karakter yang terasa nyata, seperti Arka (Fahad Haydra), sosok yang hadir tanpa menghakimi, cukup dengan menjadi pendengar. Sosok seperti inilah yang sering kita butuhkan—yang tak datang membawa solusi, tapi membawa rasa aman.
Ada pula Ilyas (Ryuken Lie), yang mewakili banyak orang yang hanya ingin diterima apa adanya. Sementara itu, perjalanan Kali, Badran, dan Arka terasa seperti kisah kita sendiri—tentang pencarian makna, penerimaan, dan hubungan yang tidak menuntut.
Bukan Sekadar Serial, Tapi Ruang Refleksi
“Ranah Pusaka bukan hanya kisah kosan yang seru, tapi perjalanan batin yang menyentuh,” ujar Alif Rivelino, pemeran Badran. “Ada sesuatu yang menyenangkan dan patut diikuti terus.”
Serial ini hadir di Viu tidak sekadar menghibur, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi penontonnya. Ini bukan tentang drama besar atau konflik meledak-ledak, tapi tentang rasa yang sering terpendam dan tidak sempat kita bahas bahkan pada diri sendiri.
Jadi, jika kamu sedang merasa perlu ruang untuk merasa, berpikir, dan mungkin menangis pelan, Ranah Pusaka bisa jadi jawaban yang kamu butuhkan. Saksikan sekarang di Viu, dan temukan bahwa kamu tidak sendirian.