DENPASAR, MENITINI.COM – Mengenang erupsi Merapi bukanlah hal yang mengenakkan. Banyak cerita duka dan kehilangan dari erupsi Merapi tahun 2010. Mungkin jika masih ingat, dalam peristiwa ini kita kehilangan sosok kuncen yang terkenal dengan jargon “Roso!”. Siapa lagi jika bukan Mbah Marijan yang setia menjaga Merapi sampai akhir hayat. Kisah Mbah Marijan hanya sekelumit kisah duka dari erupsi. Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal bahkan sanak saudara. Kampung-kampung tidak luput dari keganasan Merapi. Sejumlah kampung pemukiman bak hilang ditelan bumi beserta isinya, termasuk Desa Kepuharjo salah satunya.
Sejarah Berdirinya The Lost World Castle
Bukan orang Jogja rupanya kalau tidak kreatif. Bangkit dari keterpurukan, sejumlah masyarakat desa yang tersisa berinisiatif untuk membuat penanda kejadian ini. Bersama dengan pelaku usaha lokal, penduduk membangun monumen sekaligus taman hiburan untuk rakyat sekitar yang ternyata malah terkenal hingga ke luar desa. Dari sinilah pada tahun 2016, The Lost World Castle resmi berdiri. Nama The Lost World sendiri melambangkan kampung-kampung yang hilang tertimbun oleh erupsi. Sementara tema petualangan bajak laut terpilih menjadi konsep dominan karena bajak laut selalu dikaitkan dengan petualangan di dunia yang dianggap hilang oleh peta.
Pembangunan taman hiburan berbenteng abad pertengahan ini tidak berjalan mulus-mulus saja. Sempat dilarang beroperasi pada 2017 karena lokasinya yang berdekatan dengan Gunung Merapi sehingga rawan ancaman keselamatan saat bencana. Ya, lokasi The Lost World Castle tidak lain adalah bekas lokasi Desa Kepuharjo yang berjarak hanya 6km dari puncak Merapi. Namun, kastil ini kembali beroperasi hingga sekarang.