Tak Ingin Tercoreng, Ketum Karangasem Bersatu Bantah Pelaku Jambret di Kuta Anggotanya

BADUNG,MENITINI.COM – Buntut penangkapan lima orang pelaku jambret dan copet oleh petugas kepolisian, Ketua Umum Karangasem Bersatu (Kaber), Ida Bagus Putu Agung angkat bicara.

Ia secara tegas menyatakan bahwa tidak ada anggotanya yang terlibat dalam kasus jambret di wilayah Kuta, Badung.

“Kami klarifikasi bahwa tidak ada anggota kami yang ikut serta dan berprofesi sebagai pelaku jambret maupun copet,” tuturnya saat bertemu Pengurus Kuta Bersatu (Kuber), Selasa (9/8/2022) malam di Kuta, Badung.

Pihaknya merasa perlu meluruskan hal ini untuk mencegah munculnya stigma negatif terhadap warga Karangasem di mata masyarakat.

Sementara terkait dengan adanya warga Karangasem yang ditangkap polisi karena melakukan aksi tersebut di wilayah Kuta, ia mengatakan bahwa itu hanya ulah oknum.

BACA JUGA:  Pemkab Jembrana Ajak Stakeholder Komitmen Bersama Lindungi PMI 

“Ketika orang tersebut melakukan tindak pidana, dari manapun asalnya dia, itu hanya oknum. Kami di Karangasem Bersatu merupakan organisasi yang mendidik dan menjunjung tinggi norma-norma agama,” ujarnya.

Dirinya juga menambahkan jika pihaknya juga mendukung upaya penegakan hukum bagi pelaku kejahatan.

“Kami dukung proses hukum, dan kami siap bersinergi, terutama dengan Kuta Bersatu untuk sama-sama menciptakan keamanan wilayah,” tuturnya.

Dalam kesempatan ini Pengurus Kuta Bersatu I Gusti Agung Kadek Suryananta mengatakan, pertemuan antara Kuber dan Kaber tidak terlepas dari penertiban money changer (MC) tidak berizin yang dilakukan oleh Desa Adat Kuta, BI, Kejaksaan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Juga tidak terlepas dengan adanya tindakan kriminal seperti jambret dan copet yang terjadi di wilayah Kuta.

BACA JUGA:  Masterplan Pengembangan Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Dimatangkan

“Di mana kemudian ada orang-orang tidak bertanggung jawab menggunakan moment dan memberi statmen di media sosial soal darimana asal pelaku kejahatan. Sehingga ini membuat runyam suasana,” ujarnya.

Ia lantas menerangkan, akibat komentar-komentar yang muncul di sosmed telah memberikan rasa tidak nyaman, khususnya warga Karangasem yang selama ini bekerja di wilayah Kuta.

“Sehingga kami mengadakan pertemuan untuk meluruskan permasalahan akibat komentar-komentar kurang bagus di media sosial. Intinya hubungan kami di Kuber dan Kaber sangat harmonis, dan kami sepakat bersinergi untuk menjaga hal-hal yang kurang baik,” tegasnya. (M.008)

Pengurus Kuta Bersatu bertemu Ketua Umum Karangasem Bersatu. (MENIT/ist)

Tag:

Kategori: Hukum