3 Jenis Afasia
Terdapat 3 jenis afasia. Pembagian ini berdasar area kerusakan dan efek yang ditimbulkan dari kerusakan tersebut. Area otak tersebut bernama area Wernicke dan area Broca sesuai dengan penemunya Paul Broca dan Carl Wernicke seorang dokter bedah dan ahli syaraf abad 19.
- Afasia Wernicke
Afasia jenis ini terjadi akibat kerusakan pada lobus temporal otak. Pada jenis Wernicke berbicara dalam kalimat yang panjang dan lengkap yang tidak memiliki arti, menambahkan kata-kata yang tidak perlu, dan bahkan membuat kata-kata yang dibuat-buat. Akibatnya, sulit untuk mengikuti perkataan mereka, sayangnya penderita tidak menyadari kesalahan pada pembicaraan mereka. Pada beberapa kasus, penderita akan kesulitan memahami pembicaraan dua arah sehingga kesannya sering salah tangkap.
- Afasia Broca
Pada afasia Broca, kerusakan mempengaruhi lobus frontal otak. Penderita memiliki kelemahan sisi kanan atau kelumpuhan tungkai karena tugas lobus frontal terkait motorik. Orang dengan afasia Broca mungkin memahami ucapan dan tahu apa yang ingin mereka katakan, tetapi mereka sering berbicara dalam frasa pendek dengan susah payah. Kekhasannya, penderita sering menghilangkan kata hubung dan artikel. Berbeda dengan Wernicke, pemahaman penderita masih cukup baik saat komunikasi sehingga mereka sering frustasi karena tidak dapat menyampaikan maksud mereka.
- Afasia Global
Ketika kerusakan terjadi secara luas pada area bahasa pada otak, terjadilah afasia global. Penderita jenis global memiliki kesulitan komunikasi yang parah dan sangat terbatas untuk berbicara atau memahami bahasa. Mereka mungkin tidak dapat mengucapkan beberapa kata atau mungkin mengulangi kata atau frasa yang sama berulang kali. Terdapat juga kesulitan memahami bahkan kata-kata dan kalimat sederhana.