“Yang ada bukan saling serang tapi keluarga kami yang diserang. Ini diawali dengan teriakan ancaman persis di depan rumah. Dalam teriakan tersebut, dikeluarkan kata-kata yang penuh caci maki, tudingan leak dan sebagainya. Kejadian itu persis di depan pintu gerbang rumah,” tegasnya.
Ia mengatakan, karena teriakan-teriakan tersebut membuat anak korban yang bernama Kadek Bayu Widiana berinisiatif keluar ke gerbang tanpa, tanpa mempersenjatai diri.
“Niatnya agar ingin tanya baik-baik, kenapa berteriak depan rumah dan seterusnya agar bisa diselesaikan baik-baik secara kekeluargaan. Baru buka pintu, sudah diancam dan sebagainya. Lalu ditusuk dengan menggunakan senjata tajam sejenis golok,” ujarnya.