Buka Muswil PPNI Bali, Gubernur Koster  Janji Segera Kembangkan Pelayanan Kesehatan Tradisional

DENPASAR, MENITINI.COM-Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Provinsi Bali menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) X di Gedung  Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Minggu (9/1/2022). Muswil X PPNI dibuka Gubernur Bali  Wayan Koster.

Agenda lima tahunan  ini diikuti 130 peserta mewakili 15.878 perawat di Provinsi Bali. Peserta yang terdiri dari  34 orang utusan dari 9 kabupaten/kota, 5  orang pengurus DPW, Dewan Kehormatan dan MKEK masing masing 1 orang.

Sementara peninjau sebanyak 87 orang dari DPP PPNI, DPK, Himpunan/Seminat dan panitia. Muswil X mengusung tema “Abhinaya Gunamukti” yang  bermakna Perawat Bersemangat, Perawat bermanfaat. 


Dalam Laporannya Ketua DPW PPNI Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, SKp,M.Kes mengatakan, Muswil diawali dengan kegiatan ilmiah yang diisi 12 Himpunan/Seminat mulai tanggal 3-8 Januari 2022.

BACA JUGA:  Bupati Tamba Instruksikan Kepala Puskesmas Optimalkan Program JKJ Plus

Menurutnya, Muswil X DPW PPNI Bali  diharapkan, meningkatkan peran organisasi dan melaksanakan fungsi sebagai mitra pemerintah daerah dalam pembangunan kesehatan.  “Selain itu menjawab usul-usul strategis keperawatan, pendayagunaan tenaga keperawatan berbasis Desa-OVON, Peluang perawat dalam jabatan strategis di pemerintahan, tunjangan jabatan fungsional perawat, pendidikan keperawatan, kesejahteraan perawat. Serta menyusun program atau kegiatan strategis terkait garis-garis besar program kerja PPNI hasil Munas 5 tahun ke depan,” katanya

Ketua DPP PPNI DR. Harif Fadillah, SKp., M.Kes.,MH dalam  sambutan menyampaikan terima kasih atas dukungan Gubernur Bali terhadap segenap perawat yang ada di provinsi Bali. “Sejak menjadi anggota DPR RI di Komisi X Pak Gubernur  telah mengawal pembentukan Undang-Undang tentang Keperawatan. Sampai penyelenggaraan Munas X PPNI di Bali Oktober 2021,” ujarnya.

BACA JUGA:  Kembali ke Rutinitas: Mendalami Perasaan dan Strategi Pasca Libur Lebaran

Harif Fadillah berharap kepada peserta muswil agar proses yang dijalankan dapat ditempuh secara musyawarah mufakat dan menghasilkan program kerja yang dapat menunjang pembangunan kesehatan di Provinsi Bali.

Sementara Gubernur Koster dalam sambutan mengatakan, kesehatan sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan sarana prasarana yang memadai berupa rumah sakit dengan peralatannya.
“Yang tidak kalah pentingnya adalah tenaga kesehatan, khususnya perawat perlu dikelolah dengan baik agar sejalan dengan visi pemerintah Bali Nangun Sad Kertih Loka Bali. Sejahtera, bahagia dan sehat secara skala dan niskala,” kata Koster.

Dengan demikian sektor kesehatan  mendapat prioritas mulai dari hulu ke hilir. Hal ini ditopang dengan Perda No 6 tahun 2020 tentang penyelenggaraan kesehatan di Provinsi Bali.  Disamping mengadopsi kearifan lokal di Bali, Pemda Bali juga telah memperkuat dengan Perda No 55 tahun 2020 tentang layanan tradisional kesehatan Bali

BACA JUGA:  Istimewanya Kurma, si Primadona Berbuka Puasa

Koster menambahkan, dengan kekayaan sumber daya alam Bali dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat. Program ke depan, Pemerintah Bali akan mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional di RSUP dan RSUD. “Terhadap pengobat tradisional akan dibuatkan asosiasi, dibina, dan disertifikasi. Dalam rancangan pelayanan kesehatan berstandar internasional, perlu penyiapan SDM termasuk perawat yang berkualitas,” tandas Koster. suardana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *