Bertepatan Hari Raya Imlek, 210 Pelancong Asal China Mendarat di Bali

DENPASAR, MENITINI – Bertepatan dengan Hari Raya Imlek, Minggu (22/1/2023) pelancong asal China kembali berwisata ke Indonesia setelah negaranya mencabut pembatasan ketat perjalanan ke luar negeri 8 Januari 2023 lalu. Dua tahun sudah turis China tak bisa berlibur ke Indonesia dan Bali karena pandemi Covid-19 akibat Pemerintah Indonesia.

Hal ini disampaikan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Sabtu (21/1/2023). Ia mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama stakeholder pariwisata di Bali akan menyambut kedatangan kembali wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok setelah keputusan pemerintah negara itu yang mencabut pembatasan perjalanan ketat internasional pada 8 Januari 2023. “Di Tiongkok, larangan itu sudah dicabut sejak 8 Januari lalu. Indonesia baru mulai besok (hari ini-red) akan buka bagi turis asal Tiongkok,” ujarnya, Sabtu (21/1/2023).

BACA JUGA:  Empat Tren Pariwisata 2024, Bleisure Diprediksi akan Terus Tumbuh

Penerbangan langsung wisman Tiongkok ke Bali direncanakan pada 22 Januari 2023 dengan penerbangan maskapai Lion Air dari Shenzhen membawa sebanyak 210 pax.  Kedatangan kembali wisman Tiongkok menandakan Indonesia khususnya Bali masih menjadi top of mind atau destinasi favorit wisatawan. 

“Berdasarkan data Online Travel Ageng (OTA) di Tiongkok, terjadi peningkatan volume pencarian destinasi wisata di luar negeri sebesar 430 persen. Indonesia masuk dalam top 5 pencarian dan volume pencarian Bali meningkat 250 persen,” kata Menparekraf.

Kedatangan kembali wisatawan Tiongkok ini diharapkan dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara yang tahun ini mencapai 3,5 juta-7,4 juta kunjungan. Tiongkok sendiri merupakan salah satu negara pasar terbesar untuk pariwisata di Indonesia. Ia menekankan, pihaknya bersama pihak-pihak terkait berkolaborasi memastikan pelaksanaan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya terhadap wisatawan asal Tiongkok, dijalankan dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan ketat dan disiplin. 

BACA JUGA:  Dinas Pariwisata Badung Sales Mission ke Jerman

“Indonesia memiliki pengalaman yang baik dalam manajemen krisis selama pandemi Covid-19, yang diiringi dengan peningkatan masif CHSE Certified Destination, dan rasio tingkat vaksinasi per populasi yang relatif tinggi besar. Sehingga diyakini Indonesia dapat menyambut wisman Tiongkok dengan baik. Kita sudah memiliki standardisasi yang telah kita terapkan selama menangani pandemi dan telah kita koordinasikan dengan Kementerian Kesehatan, Satgas Covid-19. Semua ketentuan yang akan diterapkan mengacu kepada kebijakan yang berlaku sehingga memperkuat hadirnya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Sandiaga. 

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini mengatakan, tahun ini Kemenparekraf menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asal Tiongkok antara 120.700 hingga 255.300. Karenanya ia berharap penyambutan kembali wisman Tiongkok ini dapat menjadi sarana promosi yang efektif bagi wisatawan Tiongkok. “Hal ini sekaligus menunjukkan kesiapan seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali dalam menyambut wisatawan,” katanya. 

BACA JUGA:  Perwira Polisi di Kuta Selatan yang Rutin Edukasi Masyarakat Terkait Pemilahan Sampah

Kemenparekraf telah menyiapkan berbagai program dalam upaya menarik minat lebih banyak wisatawan Tiongkok ke Indonesia. Mulai dari kegiatan promosi baik secara online dan offline, promosi bersama dengan mitra di Indonesia dan Tiongkok, familiarazation trip, dan lainnya. “Termasuk penjajakan pembukaan direct flight dari tiga kota di Tiongkok, seperti Beijing, Shanghai dan Guangzhou ke Indonesia,” kata Made. M-006