Begini Aksi Guide Ilegal Sepeda Motor yang Meresahkan Wisatawan

NUSA DUA, MENITINI
Membludaknya kunjungan wisatawan domestik ke Bali selama libur Lebaran 2022 membuat aksi gacong (guide ilegal sepeda motor) kembali kumat dengan aksi yang meresahkan wisatawan yang hendak ke Tanjung Benoa.

Indikasi kembali aktivitas muncul dari informasi masyarakat yang beberapa kali melihat gacong menawarkan paket wisata ke wisata tirta di Tanjung Benoa. Sayangnya guide liar bermotor itu belum ada yang tertangkap tangan.

Kasatpol PP Kabupaten Badung, IGAK Suryanegara menerangkan, aksi gacong memang menjadi perhatian Sat Pol PP Badung selama masa libur Lebaran 2022. Sayangnya belum ada satupun oknum yang tertangkap tangan melakukan aksi tersebut, karena pelaku kucing kucingan di lapangan. “Mereka bubar dan berpindah tempat. Begitu diketahui ada petugas yang datang mereka bubar. Kami seperti mengusir hama burung. Begitu datang, mereka langsung kabur,” Rabu (10/5/2022).

BACA JUGA:  FPRB Tanjung Benoa Paparkan Implementasi 12 Indikator “Tsunami Ready” di Barcelona

Masalah gacong ini sudah sering dikoordinasikan kepada pihak Bendesa Adat Bualu. Desa adat membenarkan aksi aksi gacong kembali ramai sejak kunjungan wisatawan meningkat di masa libur Lebaran tahun ini.

Bahkan salah serang warga lokal sempat mendapatkan gangguan gacong dengan cara kaca mobil mereka digedot. Gacong mengira tamu yang ada di dalam mobil itu merupakan wisatawan domestik yang datang dari luar Bali. 

Gacong itu istilah yang merujuk pada kumpulan guide liar bersepeda motor yang sering beraktivitas di seputaran kawasan wisata Bualu, Nusa Dua.

Aktivitas gacong ini mulai marak bersamaan dengan atraksi wisata water sport atau atraksi permainan air di Tanjung Benoa mulai booming di tahun 2007.

BACA JUGA:  Kunjungan Wisata Terus Meningkat,  Daya Tarik Wisata Tanjung Benoa Berbenah Atasi Kemacetan

Awalnya pekerjaan para gacong lebih kepada marketing freelance yang mendapat komisi dari pemilik water sport bila mereka membawa tamu bermain atraksi wisata air.

Boleh dibilang para gacong inj sebagai perpanjang tangan para pemilik water sport untuk menjual paket wisata atraksi permainan air kepada wisatawan domestik dan mancanegara yang hendak berekreasi di Tanjung Benoa.

Namun lama kelamaan kegiatan mereka disoroti dan mendapat komplin tidak hanya wisatawan tapi juga pelaku pariwisata. Karena kegiatan mereka saat menawarkan paket wisata meresahkan wisatawan khususnya wisatawan domestik yang hendak ke Tanjung Benoa.

Cara cara mereka menawarkan jasa dan menjual paket wisata memaksa tamu untuk membeli bahkan terkadang dengan cara cara kasar dan tidak sopan sehingga meresahkan wisatawan.

BACA JUGA:  FPRB Tanjung Benoa Paparkan Implementasi 12 Indikator “Tsunami Ready” di Barcelona

Mereka kerap membuntuti dan memaksa wisatawan yang hendak melakukan aktivitas di water sport. Bahkan kendaraan wisatawan digedor gedor untuk menawarkan paket wisata.

Mereka menawarkan dan menggiring tamu ke salah satu perusahaan, selanjutnya mereka memperoleh fee atau komisi dari perusahaan water sport. Cara cara mereka memang tidak sopan sehingga meresahkan tamu.

Bila hendak keluar pintu Tol Nusa Dua, kelompok guide liar sepeda motor ini sudah langsung ketahuan. Karena mereka sering berkumpul di beberapa titik yang tak jauh dari pintu keluar tol Nusa Dua.

Seperti di Simpang Tol dan Jalan Siligita, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.M-003

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *