Kunjungan Wisata Terus Meningkat,  Daya Tarik Wisata Tanjung Benoa Berbenah Atasi Kemacetan

NUSA DUA, MENITINI.COM – Kunjungan wisata ke DTW Tanjung Benoa mulai menunjukan peningkatan pasca Pandemi Covid-19. Jika sebelumnya jumlah kunjungan perbulan mencapai 10 ribu orang, baik domestik dan internasional. 

Kini kondisinya meningkat menjadi 5-12 ribu kunjungan rata-rata perhari. Berkaca dari kondisi itu, keberadaan jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan di Jalan Pratama sangat dibutuhkan. Mengingat jalan tersebut menjadi satu-satunya akses menuju destinasi pariwisata watersport Tanjung Benoa. 

Selaku DPRD Badung Dapil Kuta Selatan, I Made ‘Yonda’ Wijaya tidak menampik bahwa kondisi kekroditan lalulintas saat kunjungan wisata ke Tanjung Benoa  masih kerap terjadi.  

Hal itu dikarenakan kondisi akses jalan keluar masuk relatif terbatas, sementara tingkat kunjungan wisata terus meningkat. Untuk itu diperlukan pembangunan jalan alternatif pemecah kemacetan, baik itu berupa Jalan lingkar barat Tanjung Benoa atau Jalan Pesisir Ring Road.  

BACA JUGA:  Kampung Tenun Rabadompu Punya Nilai Sejarah, Mas Menteri Sandiaga Dorong Pengembangan Potensi Kain Tenun Bima 

Pembangunan jalan tersebut dinilai sangat urgent seiring meningkatnya kunjungan wisata kr Tanjung Benoa pasca pandemi. “Mengatasi kemacetan di Jalan Pratama ini hal yang sangat urgen. Kita tidak mungkin menanti lebih lama lagi karena kunjungan terus meningkat. Keberadaan infrastruktur jalan ini menjadi sebuah kebutuhan agar DTW Tanjung Benoa tidak ditinggalkan wisatawan akibat kemacetan,” terangnya ditemui disela acara jalan santai dan sosialisasi pencoblosan Sabtu (27/1).

Sektor pariwisata merupakan denyut nadi yang menopang perekonomian di Tanjung Benoa, Badung dan Bali pada umumnya. Tentunya, kendala menyangkut kunjungan wisata seyogyanya dapat menjadi perhatian serius bersama.

Pemkab Badung sendiri terus berupaya untuk merealisasikan hal itu, namun memang hal itu masih terkendala beberapa aturan dan anggaran yang belum terposting di pusat.

BACA JUGA:  Lindungi Ekosistem Penyu, Dilarang Menyalakan Kembang Api di Pantai Legian

Untuk itu selaku Dewan pihaknya bersama Bupati Badung akan terus mengkawal realisasi jalan tersebut. Usulan realisasi jalan itu selalu menjadi prioritas, baik melalui Musrenbang kelurahan dan kecamatan maupun RPJMD Kabupaten Badung.

Pihaknya akan senantiasa mendukung program pemerintah untuk memajukan wilayah Tanjung Benoa. Asalkan hal tersebut memang benar-benar mengakomodir kepentingan masyarakat dan hak-hak masyarakat, serta kelestarian lingkungan hidup.

Seperti usulan agar membangun akses penghubung wilayah Tanjung Benoa dengan Jalan Tol Bali Mandara, maupun pembangunan jalan pesisir yang melewati Jalan Telaga Waja. Pihaknya mempersilahkan Dinas PUPR Badung untuk mengkaji hal itu, untuk kemudian dirembugkan dalam mencari solusi terbaik yang akan ditempuh kedepannya.

BACA JUGA:  Kawasan Pariwisata Kuta Diintai Demam Berdarah, Desa Adat Lakukan Ini di 14 Lingkungan

Jika ia terpilih dan kembali dipercaya menjadi anggoata DPRD Badung, ia juga akan mengawal rencana kerja sama pengelolaan pesisir pantai Tanjung Benoa antara Pemerintah Kabupaten Badung dengan Desa Adat Tanjung Benoa.

Hal itu penting demi kemajuan dalam menata pengelolaan terhadap pesisir Tanjung Benoa. “SK DTW sudah kita pegang, tinggal PKS ini. Kita masih menunggu PKS ini karena sangat diharapkan masyarakat dalam melakukan penataan ke depan,” kata Bendesa Adat Tanjung Benoa ini. (M-003)

  • Editor: Daton