MANGUPURA, MENITINI.COM – Pembangunan Bandara Bali Utara sepertinya masih menunggu waktu yang relatif lama karena menunggu selesai dibangunnya infrastruktur penunjang sebagai penunjang menuju Bandara Bali Utara.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi memastikan hal itu usai rapat terbatas yang didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster di ruang VIP Bandara Ngurah Rai, Jumat (26/7). “Bandara Bali Utara kita bahas berkaitan prosedur saja. Tetapi sepakat akan finalkan itu pada saat selesai pembangunan infrstrur akses menuju bandara, baik dari arah selatan maupun utara,” kata Budi Karya.
Menurutnya, untuk pembangunan infrastruktur jalan sendiri, pihaknya telah memiliki beberapa alternatif. “Kita telah mempunyai beberapa alternatif, bisa jalan tol, bisa kereta api, bisa juga high way. Ini difinalkan terlebih dahulu. Akan tetapi untuk pembangunannya domainnya itu di kementerian PU,” sebutnya.
Dikatakannya, untuk membangun bandara di Bali Utara sendiri harus mempersiapkan infrastruktur terlbih dahulu. “Tidak mungkin kita membangun Bandara Bali Utara tanpa ada infrasturtur utama itu,” imbuhnya.
Saat ditanya apakah pembangunan bandara itu mundur? Menhub menjawab bahwa pembangunan bandara tergantung penyelesaian infrastruktur. “Mundur sedikit. Sabar,” kata Koster menimpali. “Tergantung infrastruktur. Kalau cepat selesai, maka akan cepat. Karena membangun bandara itu kira-kira membutuhkan waktu dua tahun dan maksimal tiga tahun,” jelas Menhub.
Untuk pembangunan infrastruktur, Menhub mengaku bahwa biasanya terkendala saat pembebsan lahan. Di mana saat ini, pihaknya masih menunggu profosal terkait pembebasan lahan dari kementerian PU.
Sementara itu, Gubernur Koster memastikan bahwa lokasi pembangunan Bandara Bali Utara tidak akan berubah. Sedangkan terkait kapan akan dibangun, Koster mengungkapkan menunggu infrastruktur selesai di bangun. “Lokasi tetap dan tidak berubah. Soal waktu saja (pembangunan Bandara Bali Utara-red). Sabar,” tutup Koster. san/poll