Image
Ilustrasi Flexing (Foto: freepik)

Apakah “Flexing” Udah Pasti “Kaya? Simak Faktanya, Yuk!

Kata “flexing” pasti sudah tidak asing di telinga kita. Tapi, apa sih flexing itu dan kenapa sih dinamakan demikian? Nah, budaya flexing awalnya digunakan oleh para atlet binaraga dalam mempertunjukkan otot-otot mereka, agar terlihat lebih unggul dari atlet lainnya. Seiring berjalanya waktu, budaya flexing ini menjalar ke industri hiburan, di mana penyanyi hip-hop sering kali menunjukkan perhiasan yang banyak dengan harga yang mahal. Dari sana, flexing mengalami perluasan makna menjadi “pamer”, baik itu terkait dengan keahlian, kekayaan, kepintaran, dan sering kali digunakan sebagai istilah sehari-hari oleh kebanyakan anak muda saat ini.

Kehadiran sosial media juga menjadi salah satu platform utama untuk “flexing” ini. Tidak sedikit yang menunjukkan barang-barang mahal, rumah mewah, gadget terbaru, dan lainnya. Dengan maraknya budaya flexing ini, dapat mempengaruhi definisi “kaya” bagi masyarakat, terutama anak-anak muda. Hal ini didukung fakta dari studi yang dilakukan oleh Financial Fitness Index bank OCBC NISP tahun 2023 yang menunjukkan bahwa sebanyak 42% orang Indonesia masih salah paham tentang definisi “kaya”.

Ternyata, jumlah generasi muda yang menganggap definisi “kaya” adalah mereka yang sering liburan, naik sebesar 350% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, mereka yang percaya bahwa definisi “kaya” berkaitan dengan hal-hal yang bersifat non-investasi, seperti rumah mewah atau fashion bermerek ataupun sering travelling/konser, memiliki skor Kesehatan finansial yang rendah. Di sisi lain, mereka yang mengaitkan “kaya” dengan memiliki produk investasi seperti emas, properti yang disewakan, produk bank lainnya, memiliki skor finansial yang lebih sehat.

Nah, makanya, mereka yang “flexing” belum tentu benar-benar financially fit. Bisa jadi ada yang mengutamakan liburan tapi belum sadar akan pentingnya dana darurat. Bisa jadi juga yang tidak flexing malah sudah punya banyak produk investasi. We never know, right?

Nah, dibandingkan hanya “kaya” di luar, penasaran seperti apa orang yang sehat finansial? Kami merangkum beberapa definisi orang yang sehat secara finansial menurut riset OCBC NISP Financial Fitness Index 2023:

1. Mengutamakan dana investasi daripada membeli produk mewah

Orang yang sehat secara finansial akan lebih cenderung mementingkan produk investasi dibandingkan dengan belanja barang-barang branded secara impulsif. Mirisnya, menurut riset FFI, baru 9% orang Indonesia yang sudah memiliki investasi. Mulai sekarang, tidak ada salahnya untuk lebih utamakan investasi daripada flexing karena gengsi. Kamu yang belum punya investasi bisa mulai belajar, dan yang sudah berinvestasi bisa terus meningkatkan portfolio.

Berita Terkait

Tips Skripsi Auto Praktis Pakai Galaxy AI di Galaxy S23 FE

JAKARTA,MENITINI.COM-Mahasiswa sering kali dihadapkan pada tantangan dalam mencari dan mengolah informasi yang diperlukan untuk skripsi mereka. Dari mencari…

ByByRedaksiMei 8, 2024

Tiga Tips Pakai Galaxy AI Bahasa Indonesia, Bikin Hidup Makin Praktis

JAKARTA,MENITINI.COM-Setelah Galaxy AI Bahasa Indonesia hadir di Galaxy S24 Series, kamu yang ingin bepergian ke luar negeri atau…

ByByRedaksiApr 30, 2024

Huawei Ajak Pengembang Ciptakan Native Apps untuk HarmonyOS

TIONGKOK,MENITINI.COM-Huawei makin serius mendorong terbangunnya kolaborasi dengan para pengembang guna menciptakan berbagai native apps untuk sistem operasi mobile…

ByByRedaksiApr 24, 2024

Dunia Kekurangan 4 Juta Tenaga Keamanan Siber

JAKARTA,MENITINI.COM-Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan kehadiran talenta keamanan siber yang mumpuni menjadi hal yang amat…

ByByRedaksiApr 19, 2024