29 Ribu Toko dan Peritel Bali Terancam Bangkrut Ini Sebabnya

Hal ini berkebalikan dengan kondisi di lapangan dimana Jaringan Peritel Nasional bahkan Minimarket Jaringan Nasional sudah langsung bisa menerapkan, sehingga terjadi aksi panic buying, dengan pembelian jumlah besar yang dilakukan masyarakat di beberapa Minimarket Jaringan Nasional. “Inilah bentuk dikotomi yang kami alami, proses untuk kami di peritel lokal seperti pemilik toko kecil, minimarket lokal, warung, kios sangat lambat. Ini berpotensi akan menjadi masalah saat dilakukan sidak, karena tentu saja kebijakan satu harga Minyak Goreng tersebut belum bisa diterapkan seketika seperti halnya Minimarket Jaringan Nasional,” jelasnya. 

Kondisi tersebut menurut Dana, semakin menurunkan daya saing warung, toko dan minimarket Lokal dibanding dengan minimarket jaringan nasional. 

BACA JUGA:  Semrawut dan Kumuh, Kantong Pasir Pantai Kuta Dibongkar Para Pedagang

“Kami yakin, Gubernur Bali saat ini sangat konsen untuk mendukung dan membantu peritel lokal, kami mohon bisa dibantu untuk segera memfasilitasi bentuk mediasi antara kami dengan Distributor Minyak Goreng di Bali,” tegas Dana. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *