PUPR Tegaskan Akses Seawall di Tebing Uluwatu Hanya Untuk Inspeksi dan Ritual

TEBING ULUWATU
Jalan inspeksi seawall tebing Pura Uluwatu. (Foto: M-003)

 BADUNG, MENITINI.COM- Prosesi pekelem pujawali di Pura Luhur Uluwatu kali ini dibawah tebing dengan menyusuri jalan inspeksi sekaligus seawall tebing Uluwatu.
 
Berkaitan hal itu, Desa Adat Pecatu melakukan pembersihan pada Senin (5/5).  Kendati demikian, proses pemelaspasan ageng seawall tersebut dilaksanakan Pemkab Badung pada tahun 2026.
 
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Badung, AA Rama Putra menerangkan, upacara pemelaspasan proyek penanganan keretakan tebing dan seawall di Pura Uluwatu tidak dilaksanakan berbarengan dengan pujawali Pura Uluwatu kali ini.
 
Pihak Desa Adat Pecatu hanya melakukan upacara pebersihan dikarenakan akses tersebut akan dipergunakan sebagai lokasi mapekelem saat pujawali.
 
“Jadi itu ritual pembersihan dari pengempon dan pengempon pura, karena jalan itu akan dipakai akses rencananya dipakai untuk mapekelem. Pihak pengempon sudah berkoordinasi terkait hal itu kepada kami di PUPR,” terangnya dikonfirmasi Senin (5/5).
 
Pemkab Badung sendiri berencana akan melaksanakan upacara pemelaspasan setelah pengerjaan revetment di kawasan Pura Batu Metandal selesai dikerjakan.
 
Hal itu akan menjadi satu kesatuan antara di bawah tebing Pura Uluwatu dengan Pura Batu Metandal. Untuk proses pemelaspasan nanti pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung.
 
Pengerjaan kawasan Pura Batu Metandal rencananya dilaksanakan memakai APBD Induk Kabupaten Badung 2026.
 
Area yang dikerjakan diperkirakan hanya sekitar 600 meteran dengan lokus pengerjaan pembuatan revetment dan penanganan tebing. Bobot pengerjaan sendiri diakui relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan penanganan tebing di Pura Uluwatu.
 
“Awalnya kita fokus anggarkan di perubahan 2025. Namun karena mempertinbangkan cuaca saat itu yang tidak menentu, sepertinya kita akan geser ke Induk 2026. Cuaca ini menjadi faktor penentu kita bekerja, karena bersentuhan dengan alam dan pantai,” bebernya.
 
Disisi lain, akses jalan seawall di bawah tebing Uluwatu ditegaskannya hanya diperuntukan sebagai jalan inspeksi terkait pemeliharaan.
 
Hal itu sesuai dengan komitmen awal saat rapat bersama desa adat dan puru Jro Kuta. Pihaknya sudah meminta bantuan kepada Desa Adat Pecatu dan pihak puri untuk mengedukasi dan menegur jika akses tersebut dipergunakan untuk spot mancing.  
 
“Kami sudah buatkan pintu pagar dan masih dalam pemasaran. Jadi disana sistemnya ditutup dan dibuka hanya untuk inspeksi dan ritual keagamaan (mapekelem). Untuk kuncinya nanti ada di pihak pengempon dan kami di PUPR. Ketika jalan itu dipergunakan untuk upacara, tentu koordinasi harus dilakukan,” imbuhnya. M-003

  • Editor: Daton
BACA JUGA:  Penyelesaian Seawall Tebing Uluwatu Diperkirakan Rampung Akhir Maret 2025

BERITA TERKINI

Indeks>>

PT. BADU GRAFIKA MANDIRI

Jalan Gatot Subroto 2 No. 11 A, Banjar Lumbung Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara

Ikuti Kami