Kata Warga, Sudah Sering Terjadi, Perlu Usut Tuntas

BADUNG,MENITINI.COM-Masalah dugaan limbah yang mengalir ke Sungai Beririt Peminge perlahan lahan mulai terang benderang sekaligus tercium aroma bau busuk. Pengakuan tokoh masyarakat setempat, bukan hanya terjadi kali ini saja. Sebelum pandemi, kasus serupa juga beberapa kali terjadi di sungai yang sama dengan kondisi air yang sama dengan sekarang.

Melihat kenyataan itu, penyelesaian masalah itu perlu mendapatkan penanganan serius agar tuntas dan tidak menimbulkan tanda tanya di lapangan. Dugaan itu harus dibuktikan melalui uji lab, sehingga hasilnya benar- benar akurat.

Tokoh masyarakat Kuta Selatan, Wayan Sumantra Karang mengatakan, masalah air sungai keruh dan pekat, bau busuk dan berbusa di Sungai Beririt Peminge bukan baru sekali.  Sudah sering terjadi. Untuk itu diperlukan keseriusan menyelesaikan masalah itu, agar kesannya jangan sampai ada yang disembunyikan.

BACA JUGA:  Sampah Kiriman Sumbat  Loloan Pantai Dreamland

Apalagi saat musim hujan datang, air itu akan dialirkan ke laut. Sementara laut tempat suci bagi umat Hindu. Menjadi tidak etis jika ada aliran sungai yang isinya limbah mengalir ke laut. “Jadi masalah ini harus tuntas agar tidak terulang ke depan. Fungsi pengawasan dari intansi berewenang harus dilakukan secara intens. Sebab masalah ini bukan kali pertama terjadi,” kata Wayan Sumantra, Selasa (26/7).

Ketika ada air yang menggenang di sungai menebar bau tidak sedap dan kondisi berwarna pekat, hal itu seharusnya dilakukan pengambilan sampel untuk dilakukan uji lab. Hal itu untuk memastikan secara ilmiah, terkait kandungan unsur yang ada di dalam air tersebut. Sekaligus memastikan dugaan apakah benar air itu terkontaminasi cairan limbah atau bukan, agar masyarakat tidak bertanya tanya.

BACA JUGA:  BBMKG Keluarkan Peringatan Dini, Gelombang Tinggi, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Tiga  Hari

Ia mengapresiasi petugas DLHK Badung yang turun sampai menelusuri drainase lokasi air yang menggenang itu. Namun hal itu harus dikawal tuntas dengan uji lab, sehingga hasilnya membuktikan air itu tidak terkontaminasi limbah.  

Jika terbukti adanya kandungan limbah, maka petugas dapat menelusuri lebih jauh dari mana asal saluran limbah tersebut. Sekaligus dilakukan pengecekan IPAL dari sejumlah usaha yang sekitar, untuk mencegah hal itu terulang kembali. “Menurut saya, hal itu harus dipastikan melalui uji lab.  Untuk memastikan, apakah air terkontaminasi limbah atau seperti apa. Sehingga diketahui pasti apa penyebab berbau dan berwarna pekat. Data itulah yang menjawab dugaan yang muncul,” jelasnya. M-003