JEMBRANA, MENITINI.COM – Menjelang Pilkada serentak 2024, suhu politik di Kabupaten Jembrana, Bali mulai memanas. Pasangan I Nengah Tamba dan I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) yang merupakan petahana diperkirakan pecah kongsi.
Bahkan, beredar video pernyataan Ipat di media sosial Tiktok yang menyatakan dirinya akan mendampingi I Made Kembang Hartawan dalam Pilkada mendatang.
“Saya heran. Karena kami telah melewati perjalanan panjang selama tiga setengah tahun. Saya percaya tidak ada masalah serius. Kami telah membangun Jembrana dengan tagline “Jembrana Emas” dan hampir mencapai tujuan tersebut.
Menjelang Pilkada, kami menyadari kami tetap bersatu dan kompak dalam menjalankan tugas ini, dengan paket Tamba-Ipat,” kata Bupati Tamba di kediamannnya, Rabu (10/7/2024).
Lebih lanjut, Bupati Tamba mengatakan, mereka berdua telah mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh masyarakat dan lembaga. “Kami telah bertemu dengan masyarakat Jembrana untuk meminta dukungan paket Tamba-Ipat dua periode. Kami telah membuat kesepakatan tertulis di Pura Pecangakan pada hari Purnama, yang secara normatif dan faktual telah selesai,” jelasnya.
Bupati Tamba juga mengungkapkan perasaannya terkait pernyataan mantan Bupati Jembrana, I Gede Winasa. “Saya merasa senang Bapak Profesor Winasa yang telah bebas bersyarat. Namun saya tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang saya terima terkait video yang viral di media sosial (TikTok). Saya berharap agar Bapak Winasa kembali ke jalur spiritual, namun tampaknya tidak ada perubahan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tamba menjelaskan sebelum peristiwa tersebut, pihaknya bersama Ipat menghadiri pertemuan di mana Ipat menyatakan komitmennya terhadap paket Tamba-Ipat.
“Namun, keesokan harinya terjadi perubahan. Saya sebenarnya berencana untuk mengucapkan selamat kepada Bapak Winasa di Rutan Negara pada 2 Juli 2023, namun acara penjemputan membuat saya menunda pertemuan tersebut karena suasana euforia yang begitu besar,” katanya
Saat disinggung terkait dengan foto Ipat bersama Made Kembang Hartawan di sekretariat PKB, Tamba mengatakan dirinya menghormati keputusan itu.
“Saya menghormati keputusan Ipat meskipun itu merupakan keputusan pribadinya. Saya harap jika dia masih menghargai hubungan kita sebagai kakak, saudara, dan mitra politiknya, dia akan mengomunikasikan niatnya dengan baik,” ujarnya.
Ia menambahkan, sejak I Gede Winasa, keluar dari tahanan, hingga saat ini belum pernah bertemu dengan Ipat. Terkait dengan partai harapannya agar tetap solid.
“Keputusan akhir tetap ada di pusat. Sejak awal, kami sudah solid dan saya berharap agar distribusi ini tetap kuat dan utuh,”
Selamat kepemimpinan Tamba-Ipat di Jembrana telah membawa perubahan yang signifikan. “Kami memiliki tekad bulat untuk melakukan perubahan sejak awal, dan meskipun ada berbagai tantangan, kami tidak akan mundur,” jelasnya.
Terkait calon wakil pengganti Ipat, Tamba mengatakan keputusan akan diserahkan kepada partai. “Ya kita tunggu keputusan dari partai koalisi,” kata Tamba. (M-003)
- Editor: Daton