Ekonomi RI Pulih Mulai Juli, Ini Perkiraan Menkeu SMI

BALI,MENITINI.COM  Menteri Keungan Sri Mulyani Indrawati (SMI) mengatakan di kawasan ASEAN, pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal II juga diprediksi terjadi di Singapura dan Malaysia, yaitu masing-masing minus 6,8 persen dan 8,0 persen.

Sementara, di negara maju, seperti AS diproyeksikan minus 9,7 persen, Inggris minus 15,4 persen, Jerman minus 11,2 persen, Prancis minus 17,2 persen, dan Jepang minus 8,3 persen. “Dengan pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal II, sangat berat untuk jaga ekonomi tetap positif. Semua lembaga membuat proyeksi ekonomi negatif, hanya sedikit yang positif,” tutur Ani.

Sri Mulyani memperkirakan memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II minus 3,1 persen. Kontraksi cukup dalam dibandingkan realisasi 31 Mei 2020 sebesar 2,97 persen. Namun, Sri Mulyani  optimistis pemulihan ekonomi nasional terjadi mulai kuartal III-IV.

BACA JUGA:  Bulan Ramadan, Ketua Kadin Surabaya Ajak Pebisnis Lebih Peduli Terhadap Masyarakat Kurang Mampu

Bahkan, Ani, sapaan akrabnya, optimistis pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun ini masih bisa positif di kisaran 2,7 persen. “Dengan dinamika di kuartal II, ada perbaikan di kuartal III, maka dari sisi APBN 2020 pertumbuhan ekonomi masih di 2,7 persen,” ujarnya, Selasa (16/6/2020).

Beberapa faktor yang memberikan harapan, sambung Ani, sentimen positif investor global di pasar keuangan dan bursa saham dalam negeri. “Sentimen yang tadinya volatile dan negatif menjadi memiliki harapan,” tutur dia.

Kemudian, beban pembayaran yield atau bunga surat utang negara mulai berkurang. “Dari indikator keuangan yield government bond lebih baik. Stabilitas ini yang kami upayakan dalam rangka pemulihan ekonomi,” jelasnya.

BACA JUGA:  Jelang Hari Raya, Masyarakat Menjerit LPG 3 Kg Langka

Dalam paparan sebelumnya, Ani memperkirakan pertumbuhan ekonomi negatif 3,1 persen pada kuartal II dikarenakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan banyak daerah yang memberi kontribusi besar terhadap ekonomi nasional.

“Meskipun pada kuartal I positif, namun kuartal kedua kami perkirakan akan terjadi kontraksi karena PSBB. Kami perkirakan negatif, minus 3,1 persen,” ujarnya dalam press conference APBN Kita, Selasa (16/6/2020). Menurut Ani, Indonesia sama halnya dengan banyak negara di dunia yang ekonominya terdampak pandemi virus corona. edo/poll

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *