Image
BEM UI luncurkan program Waste for Scholarship. (Foto: Antara)

BEM UI Beri Bantuan Beasiswa dari Hasil Konversi Sampah

JAKARTA,MENITINI.COM-Departemen Lingkungan Hidup Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (DLH BEM UI) menginisiasi program Waste for Scholarship (WFS) yang bertujuan memberikan beasiswa kepada mahasiswa UI dari hasil konversi sampah kertas dan barang elektronik yang tak terpakai.

Program WFS merupakan bentuk kontribusi nyata BEM UI untuk menyikapi tingginya sampah kertas dan elektronik, dua jenis sampah yang sangat erat di kalangan civitas akademika.

Diketahui, relevansi kedua jenis sampah itu di kalangan civitas akademika sangatlah jelas mengingat kegiatan akademik yang sarat akan penggunaan kertas dan barang elektronik.

“Sampah merupakan masalah yang sering kali luput dari perhatian kita karena ada kecenderungan untuk menormalkan keberadaan sampah di sekeliling kita. Padahal, sampah yang kerap kita sepelekan dapat mengakibatkan bahaya besar apabila kita tidak melakukan aksi nyata untuk menanggulanginya,” kata Koordinator Bidang Sosial Lingkungan BEM UI 2022 Amira Widya Damayanti melalui keterangan resminya, Selasa.

BACA JUGA:  Sampah Kayu Sumbat Jembatan Yang Biasa Dilewati Siswa Sekolah Luar Biasa, Khawatir Jadi Sarang Nyamuk

Sebagai informasi, menurut data dari laman Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa total sampah pada tahun 2021 adalah 18.186.684,29 ton.

BACA JUGA:

Bayar Tunggakan JKN dengan Sampah, Menparekraf Apresiasi Inisiatif BPJS

Zero Tunggakan JKN dengan Sampah, Memang bisa?


Mirisnya, dari total jumlah tersebut, masih ada 27,05 persen atau 4.919.049,55 ton sampah yang tidak dikelola. Sampah yang tidak dikelola ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti pencemaran air dan tanah, bau yang mengganggu, hingga memperparah krisis iklim.

Dari sekian banyak jenis sampah yang ada, dua jenis yang sangat relevan di kalangan civitas akademika adalah sampah kertas dan elektronik.

BACA JUGA:  Air Laut Pasang Evakuasi Sampah Kiriman Tidak Maksimal

Data SIPSN menunjukkan bahwa sampah kertas menempati porsi 11,9 persen dari total sampah yang dihasilkan secara nasional. Sementara itu, data global yang dilansir dari Global E-Waste Monitor (GEM) menunjukkan bahwa total sampah elektronik pada tahun 2019 mencapai 53 juta ton dan akan terus melonjak tiap tahunnya.

“Maka dari itu, program Waste for Scholarship BEM UI hadir guna menyajikan solusi alternatif bagi penanganan masalah sampah sembari membantu saudara-saudara mahasiswa yang membutuhkan,” imbuh Amira.

Dia menambahkan, civitas akademika UI dan masyarakat umum dapat menyumbangkan sampah kertas dan barang elektronik tak terpakai melalui tautan bem.ui.ac.id/WFS2022. Nantinya, sampah akan dikonversikan menjadi uang melalui bank sampah, kemudian disalurkan dalam bentuk beasiswa kepada mahasiswa UI yang membutuhkan bantuan finansial dan memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan.

BACA JUGA:  Pengadaan TPS3R di Kuta Urgen, Tumpukan Sampah Meluber di Tempat Dilarang Membuang Sampah

Selain donasi yang dilakukan melalui media daring, calon donatur sampah juga dapat meletakkan sampahnya secara langsung di titik drop box yang tersebar di lokasi-lokasi strategis di UI, seperti gedung fakultas.

Sumber: Antaranews.com

Berita Terkait

Sampah Menumpuk dan Berserakan di Lahan Kosong Bukit Bintang Ungasan

BADUNG, MENITINI.COM – Untuk mengendalikan pembuangan sampah sembarangan di lahan kosong Bukit Bintang, LPM Desa Ungasan melakukan pengetatan pengawasan.…

ByByRedaksiMei 7, 2024

Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific, Diajak Tanam Bakau

NUSA DUA,MENITINI.COM-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi “The…

ByByRedaksiMei 4, 2024

Gelaran WWF ke-10, TPA Suwung Ditutup Tiga Hari, Ini Alasannya

BADUNG,MENITINI.COM-Operasional TPA Suwung ditutup selama tiga hari menyusul pelaksanaan agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. Berkaitan…

ByByEditorMei 3, 2024

Sekda Badung Akui Ada Kawasan Kumuh di Kabupaten Badung

BADUNG,MENITINI.COM-Sekretaris Daerah (Sekda) Badung I Wayan Adi Arnawa mengakui jika di dua kecamatan di Kabupaten Badung terdapat permukiman…

ByByEditorApr 29, 2024