“ADA BANTUAN UMAT MUSLIM, SEMUA TUKANG DARI JAWA”
DENPASAR, MENITINI.COM – Kalau di Bali ada Paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB), di Labuan Bajo, Manggarai Barat juga ada paroki serupa, Kamis, 30 Mei 2019 bertepatan pesta Kenaikan Yesus ke Surga, paroki MBSB Labuan Bajo diresmikan dalam Perayaan Ekaristi Kudus dipimpin Administrator Apostolik Keuskupan Ruteng, Mgr. Silvester San didampingi Uskup Emeritus Mgr Mikhael Angkur, Pastor Paroki MBSB, RD. Ardi Obot, dan sejumlah imam selebran
Acara penahbisan diawali ritus pembuka di depan pintu gereja yang terletak di lantai dua. Mgr San menandatangani prasasti bersama Bupati Manggarai Barat Drs. Agustinus Ch Dula. Kemudian penyerahan kunci gereja oleh Ketua DPP Paroki MBSB Wae Sambi Agustinus Jik kepada Uskup administrator.
Kemudian dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Uskup Silvester San. Uskup dan para imam kemudian berarak masuk diiringi tarian dan lagu “Mari Kita Masuk Rumah Tuhan” oleh koor gabungan.
Dalam kotbahnya Mgr San memberi apresiasi atas partisipasi umat dan dukungan berbagai pihak sehingga seluruh pembangunan gereja paroki MBSB dan segala macam fasilitasnya bisa diselesaikan dengan baik. “Aprersiasi luar biasa untuk umat, donatur dan semua pihak yang telah berpartisipasi memwujudkan bangunan gereja ini. Bangunan gereja yang megah ini kiranya dapat meneguhkan iman umat menghadapi berbagai tantangan zaman termasuk ekses negatif pariwisata di Labuan Bajo ini”, kata Uskup San.
Uskup mengingatkan umat, ibadat yang kita buat di dalam gedung gereja tidak sebatas ritus, tapi harus kita hayati dan amalkan dalam hidup harian sebagai suara perutusan. “Kita tunjukkan jati diri kita sebagai pengikut Kristus terutama dengan memberi perhatian kepada orang-orang miskin, menderita dan terpinggirkan dalam kehidupan” tandas Uskup.
Uskup juga mengharapkan agar
pariwisata yang berkembang pesat di Manggarai Barat harus diurus dengan baik.
Pemerintah yang punya wewenang mengatur pariwisata kiranya tetap dalam koridor
yang baik, yakni mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat . “Untuk itu
iman yang tangguh kita dambakan agar dapat menangkal ekses negatif
pariwisata”, harap Uskup.
Hal senada juga disampaikan Bupati Manggarai Barat Drs. Agustinus Ch Dula bahwa
gedung Gereja yang megah harus membangkitkan kemegahan iman umat yang terwujud
dalam semangat persaudaraan, ramah, terbuka, dan menjaga kebersihan mulai dari
rumah dan lingkungan sekitar rumah. “Kita harus sadar dan disadarkan bahwa
kebersihan adalah salah satu wujud iman yang harus kita tunjukan”, tandas
Bupati sambil mengharapkan agar umat bisa memanfaatkan peluang usaha sehingga
pariwisata mendatangkan kesejahteraan bagi semua masyarkat dan hayat hidup
orang banyak.
Sementara Romo Ardi Obot mengatakan, biaya pembangunan gereja ini menghabiskan dana sekitar Rp. 7,5 miliar. “Gereja ini disebut gereja kemurahan hati karena selain partisipasi umat juga sumbangan banyak pihak termasuk sumbangan umat Islam. Semua tukang yang bekerja menyelesaikan pembagunan gereja ini adalah kaum muslim dari Jawa,” kata Rm.Ardi poll