JAKARTA,MENITINI.COM-Ketua DPR RI Puan Maharani menyuarakan penolakan keras terhadap gagasan relokasi warga Palestina dari wilayah Gaza. Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato pembukaan Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa malam (14/5/2025).
Pidato tegas Puan tersebut sontak disambut riuh tepuk tangan dari para delegasi negara anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), negara observer, serta anggota DPR RI yang hadir memenuhi Ruang Rapat Paripurna. Konferensi PUIC tahun ini dihadiri oleh perwakilan parlemen dari 37 negara anggota dengan total sekitar 500 delegasi.
“Kita harus menolak gagasan merelokasi rakyat Palestina dari wilayah Gaza. Gaza adalah milik rakyat Palestina. Gaza harus dibangun kembali tidak hanya dengan gedung dan tembok, namun juga dengan harga diri, keadilan, dan harapan,” tegas Puan dalam pidatonya yang penuh semangat kemanusiaan.
Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan itu juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kondisi kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Ia menyoroti penderitaan warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak, yang menjadi korban konflik bersenjata. Rumah sakit dan sekolah pun, katanya, telah menjadi sasaran kehancuran.
“Situasi ini menyentuh nilai-nilai kemanusiaan kita. Kita harus membantu dengan semua pengaruh yang kita miliki untuk mengakhiri ketidakadilan ini,” ujarnya.
Sebagai Presiden ke-19 PUIC tahun 2025, Puan juga menyerukan pentingnya peningkatan advokasi internasional untuk pengakuan resmi terhadap negara Palestina. Ia mendorong parlemen negara-negara anggota PUIC untuk bersatu dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
“Parlemen harus mendorong lebih banyak negara di dunia untuk secara resmi mengakui negara Palestina,” seru cucu Proklamator RI Bung Karno itu.
Tak hanya berhenti pada kecaman, Puan juga menekankan pentingnya solusi damai jangka panjang atas konflik Palestina-Israel melalui pendekatan two-state solution. “Solusi Dua-Negara adalah satu-satunya jalan keluar yang adil dan beradab,” tambahnya.
Dalam acara inaugurasi tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto turut hadir dan menyampaikan komitmen kuat Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina. Ia menekankan pentingnya persatuan dunia Islam untuk memperkuat posisi dalam kancah diplomasi global.
“Kalau kita lemah, tidak mungkin kita bisa bantu Palestina. Suara kita akan didengar jika kita bersatu dan kuat,” ujar Prabowo dalam sambutannya.
Konferensi PUIC ke-19 berlangsung sejak 12 hingga 15 Mei 2025. Selain isu Palestina, agenda konferensi mencakup pembahasan mengenai minoritas Muslim, dialog antar peradaban, isu lingkungan, serta hak asasi manusia, perempuan dan keluarga.
Di sela-sela perhelatan, Puan juga melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah delegasi parlemen negara sahabat, termasuk Ketua Delegasi Parlemen Palestina, Mohammad Moussa Subeih Zeidan. Dalam pertemuan itu, Puan kembali menegaskan dukungan Indonesia yang tak pernah surut terhadap kemerdekaan Palestina. Delegasi Palestina pun menyampaikan penghargaan mendalam kepada Indonesia, terutama atas peran historis keluarga Bung Karno dalam mendukung perjuangan mereka.
Konferensi ini bukan hanya momentum diplomatik, tetapi juga panggung solidaritas umat Islam dunia, yang semakin menegaskan peran Indonesia sebagai suara moral dan kemanusiaan global.*
- Editor: Daton