Seniman Ini Ubah Sampah Laut Jadi Karya Seni yang Mengagumkan

BADUNG,MENITINI.COM-Bertajuk Weaving the Ocean: Pieces of Hope, seniman Ari Bayuaji mengubah jaring ikan bekas nelayan dan sampah laut lainnya yang dirangkaikan dengan tali plastik yang sudah tidak terpakai, menjadi karya instalasi komunitas.

“Inspirasinya ini dari banyaknya sampah yang ditemukan di laut-laut di Bali. Saya lihat tali plastik ini kalau diuraikan benang-benangnya bisa dijadikan bahan untuk menenun seperti songket. Akhirnya pada masa pandemi lalu saya memulai poyek Weaving the Ocean ini,” ujar Ari Bayuaji seperti dikutip dari Antara, Kamis (20/7/2023).

Dalam proyek karya tersebut, Ari Bayuaji bekerja sama dengan komunitas lokal dan para nelayan yang berada di pesisir pantai untuk mengumpulkan jaring ikan serta tali yang sudah tidak terpakai serta sampah laut lain yang kemudian didaur ulang untuk menciptakan karya seni yang mengagumkan itu.

BACA JUGA:  Peringati HUT ke74, Satpol PP Badung Bersihkan Pantai Batu Bolong Canggu

Ari Bayuaji akan terus melakukan penelitian mengenai bahan-bahan tersebut sehingga dapat menciptakan sebuah karya seni tenun kompleks yang menggambarkan kedua belah sisi kehidupan laut, yaitu keindahan yang menakjubkan dan juga sifat rapuh yang dimilikinya.

“Melalui penggunaan bahan ramah lingkungan yang digabung dengan teknik yang inovatif ini saya menyoroti adanya kebutuhan mendesak untuk melindungi lautan dan ekosistemnya yang beragam,” kata dia.

Pihaknya bekerja sama The Apurva Kempinski Bali dengan memamerkan karya instalasi itu di Koral Restaurtant. Hal itu bertujuan mengedukasi para tamu hotel mengenai konservasi ekosistem laut melalui tampilan seni yang menggabungkan kesenian artistik dan kesadaran terhadap lingkungan yang berkelanjutan.

General Manager The Apurva Kempinski Bali Vincent Guironnet mengatakan kolaborasi dengan seniman Ari Bayuaji, semakin memperkuat komitmen The Apurva Kempinski untuk memberikan pengaruh positif pada aspek lingkungan dan sosial, sekaligus memberikan pengalaman yang unik kepada setiap tamu.

BACA JUGA:  Panggilan Terbuka “GoetheHaus Foyer”: Peluang Seniman Memanifestasikan Interpretasi Topik Utopia

“Kami mengundang para tamu untuk bergabung dalam program pariwisata dan pembangunan berkelanjutan, merayakan keharmonisan seni dan alam, serta bersama-sama dapat menenun masa depan yang lebih cerah,” seperti dikutip Antara.

  • Editor: Daton

Berita Lainnya: